4 Faktor Pendorong Gotong Royong Menurut J.B. Chitambar

4 Faktor Pendorong Gotong Royong Menurut J.B. Chitambar
4 Faktor Pendorong Gotong Royong Menurut J.B. Chitambar

Gotong royong adalah istilah asli Indonesia yang berarti bekerja bersama-sama untuk mencapai suatu hasil yang didambakan. Sekaligus merupakan perilaku sesuai nilai-nilai Pancasila.

Sebagai negara Pancasila, keberagaman bukanlah penghalang untuk bisa bekerjasama dalam mewujudkan Indonesia yang lebih baik.

Bacaan Lainnya

Gotong royong muncul dalam kehidupan sehari-hari seiring dengan timbulnya semangat kebersamaan, tidak ada paksaan, atau muncul karena adanya kesadaran dan tanggung jawab yang tinggi melalui rasa memiliki.

Bagi masyarakat yang tinggal di pedesaan, gotong royong menjadi sangat dominan, sebab pada setiap kegiatan dibutuhkan gotong royong baik antara masyarakat tempat tersebut maupun dengan masyarakat lain.

BACA JUGA: 10 Hal Motivasi Diri Terkait Dimensi Gotong Royong​

Sebagai masyarakat adat, pada penanaman gotong royong dalam pelaksanaannya membutuhkan rasa solidaritas yang kuat, tetapi solidaritas tersebut tentunya kembali dipengaruhi oleh kondisi atau kebutuhan masyarakat, seperti kebutuhan ekonomi atau nilai-nilai ekonomi lain yang ada pada solidaritas masyarakat.

Gotong Royong berasal dari istilah “gotong” yang berarti “bekerja” dan “royong” berarti “bersama“. Secara harfiah, gotong royong berarti mengangkat bersama-sama atau mengerjakan sesuatu bersama-sama.

Gotong royong juga dapat diartikan sebagai partisipan aktif setiap individu masyarakat yang ikut terlibat dan mendapatkan nilai positif setiap objek, permasalahan, atau kebutuhan orang disekelilingnya.

BACA JUGA: Bagaimana Penerapan Tindakan Ekonomi Rasional? Ini Penjelasan dan Contohnya

Partisipasi aktif tersebut dapat berupa tenaga, materi, mental, keterampilan atau lain sebagainya.

Kerjasama gotong royong timbul apabila orang menyadari bahwa mereka mempunyai kepentingan-kepentingan yang sama dan pada saat yang bersamaan mempunyai cukup pengetahuan dan pengendalian terhadap diri sendiri untuk memenuhi ke pentingan-kepentingan tersebut; kesadaran akan ada nya kepentingan-kepentingan yang sama dan adanya organisasi merupakan fakta-fakta penting dalam kerjasama yang berguna.

Kerjasama tidak akan muncul ketika setiap orang tidak mempunyai kepentingan yang sama. Ketika masing-masing orang berbeda kepentingan maka kesadaran untuk saling bekerjasama tidak akan muncul.

Tetapi ketika beberapa orang mempunyai kepentingan yang sama maka untuk memenuhi kebutuhan terpenuhinya kepentingan bersama orang akan menyadari bahwa mereka saling membutuhkan.

BACA JUGA: Tantangan Penerapan Pancasila Sila ke-3 Pada Era Kehidupan Global

Berikut beberapa pendapat ahli tentang gotong royong:

Menurut Soerjono Soekanto, kerjasama merupakan suatu usaha bersama antara orang perorangan atau kelompok untuk mencapai tujuan tertentu. Pendapat tersebut sudah jelas mengatakan bahwa kerjasama merupakan bentuk hubungan antara beberapa pihak yang saling berinteraksi untuk mencapai tujuan bersama.

Menurut Basrowi kerjasama merupakan proses sosial dimana di dalamnya terdapat aktivitas tertentu yang ditujukan untuk mencapai tujuan bersama dengan saling membantu dan saling memahami terhadap aktivitas masing-masing.

Menurut Pamudji mengartikan kerjasama adalah pekerjaan yang dilakukan oleh dua orang atau lebih dengan melakukan interaksi antar individu yang melakukan kerjasama sehingga tercapai tujuan yang dinamis, ada tiga unsur yang terkandung dalam kerjasama yaitu orang yang melakukan kerjasama, adanya interaksi, serta adanya tujuan yang sama.

Faktor yang mendorong terjadinya kerjasama menurut J.B. Chitambar adalah:

  1. Motivasi pribadi, ini berarti tujuan-tujuan pribadi dihimpun dalam usaha-usaha bersama untuk mencapainya.
  2. Kepentingan umum, kepentingan umum atau kepentingan bersama berdasarkan tujuan yang dianggap bernilai tinggi dapat pula memberi motivasi kepada orang-orang atau kelomokkelompok dan organisasi untuk bekerja sama.
  3. Motivasi altruistik, motivasi ini bersumber darikeinginan seseorang untuk menolong pihak lain kerena panggilan hati, misalnya kelompok sukarela yang berniat menolong suatu pihak yang memerlukan bantuan.
  4. Tuntutan situasi, misalnya karena musibah banjir, orang-orang tergerak untuk menang gula nginya

Baca berita Edukasi lainnya di tautan ini dan berita terkini dari PELITA.CO.ID di Google News dengan klik tautan ini.

Baca berita lebih cepat, unduh aplikasi PELITA.CO.ID di Google Play di tautan ini.

PELITA.CO.ID di WhatsApp: pelita.co.id di WhatsApp Channel Dapatkan aplikasi PELITA.CO.ID di Google Play: pelita.co.id di Google Apps PELITA.CO.ID di Google News: pelita.co.id di Google News

Pos terkait

Tinggalkan Balasan