Nilai-nilai dasar Pancasila sebagai dasar filsafat negara memiliki arti bahwa dalam setiap aspek penyelenggaraan negara harus sesuai dengan nilai-nilai dasar Pancasila. Nilai-nilai yang ada dalam Pancasila adalah nilai ketuhanan, nilai kemanusiaan, nilai persatuan, nilai kerakyatan, dan nilai keadilan.
Pancasila menjadi pandangan hidup segala sendi kehidupan bermasyarakat dan bernegara. Pancasila sebagai pandangan hidup berarti nilai-nilai Pancasila sebagai arahan dalam kehidupan sehari-hari.
Semua segmen dan aktivitas masyarakat maupun penyelenggara negara harus sesuai dengan nilai-nilai dasar Pancasila. Dengan demikian ruang lingkup Pancasila sebagai pandangan hidup lebih luas dibandingkan dengan fungsinya sebagai dasar negara.
Nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila yang berasal dari nilai-nilai luhur budaya bangsa menjiwai Pembukaan dan pasal-pasal UUD 1945. Sebagai hukum dasar tertulis, Undang-Undang Dasar 1945 merupakan dasar dari penyelenggaraan Negara untuk mewujudkan cita-cita bangsa sesuai Tujuan Nasional yaitu mewujudkan masyarakat adil dan makmur berdasarkan Pancasila.
BACA JUGA: 5 Macam Penerapan Pancasila pada Generasi Milenial
Adalah menjadi tugas dan kewajiban setiap warga negara untuk menghayati dan menghayati secara utuh nilai-nilai yang terkandung dalam sila-sila Pancasila agar dapat mengamalkan secara konsisten dan bertanggung jawab dalam tata kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Pancasila tergolong nilai kerohanian yang didalamnya terkandung nilai-nilai yang lain secara lengkap, dan harmonis, baik nilai material, nilai vital, nilai kebenaran/kenyataan, nilai aestetis, maupun nilai religius.
Berikut 5 contoh perilaku yang mencerminkan nilai kerakyatan dan demokrasi:
- Partisipasi dalam Proses Pemilihan Umum
Salah satu ciri utama dari masyarakat demokratis adalah partisipasi aktif dalam proses pemilihan umum. Partisipasi ini mencakup hak untuk memilih dan dipilih. Memilih adalah cara paling sederhana untuk berpartisipasi dalam sistem demokrasi, dan dengan memilih, individu mencerminkan nilai-nilai kerakyatan dengan memberikan suara mereka kepada calon yang dianggap paling sesuai. Di samping itu, mencalonkan diri untuk jabatan politik juga mencerminkan nilai demokrasi, karena hal ini membuka pintu bagi beragam pandangan dan pemimpin yang mewakili kepentingan masyarakat.
- Menghormati Kebebasan Berbicara dan Berpendapat
Kebebasan berbicara dan berpendapat adalah pilar utama dari demokrasi. Masyarakat yang mencerminkan nilai kerakyatan dan demokrasi adalah masyarakat di mana setiap individu merasa bebas untuk mengemukakan pendapat mereka tanpa takut represi atau hambatan. Ini mencakup mendengarkan pandangan orang lain dan berdialog secara terbuka untuk mencapai pemahaman yang lebih baik. Dalam budaya yang menghormati kebebasan berbicara dan berpendapat, ide-ide yang beragam dapat berkembang, dan solusi terbaik dapat ditemukan.
- Menghargai Kepentingan Minoritas
Demokrasi bukan hanya tentang mayoritas yang mendominasi, tetapi juga tentang melindungi hak-hak minoritas. Perilaku yang mencerminkan nilai-nilai demokrasi termasuk mendengarkan dan memahami kepentingan serta kebutuhan kelompok minoritas. Ini termasuk perlindungan hak-hak individu minoritas, seperti hak-hak etnis, agama, gender, atau kelompok berkepentingan khusus lainnya. Masyarakat yang mampu menghargai kepentingan minoritas menciptakan lingkungan yang lebih inklusif dan adil.
BACA JUGA: Penerapan Pancasila sebagai Dasar Negara dari Masa ke Masa
- Terlibat dalam Pendidikan Politik
Pendidikan politik adalah kunci dalam mengembangkan masyarakat yang demokratis. Individu yang terinformasi tentang isu-isu politik dan tahu bagaimana sistem pemerintahan bekerja memiliki kemampuan untuk membuat keputusan yang lebih baik dalam pemilihan dan pemilihan umum. Mereka juga lebih cenderung untuk terlibat dalam aktivitas politik seperti mendukung kampanye atau menjadi anggota partai politik. Terlibat dalam pendidikan politik adalah contoh perilaku yang memungkinkan individu untuk menjalankan peran yang lebih aktif dalam proses demokratis.
- Mendukung Transparansi dan Akuntabilitas
Transparansi dan akuntabilitas adalah prinsip kunci dalam demokrasi yang sehat. Individu yang mencerminkan nilai-nilai ini mendukung tindakan pemerintah yang terbuka dan jujur. Mereka juga mendesak untuk memastikan bahwa pejabat publik dan lembaga pemerintah bertanggung jawab atas tindakan mereka. Mendukung transparansi dan akuntabilitas menciptakan tekanan positif pada pemerintah untuk bertindak dengan integritas dan sesuai dengan kepentingan masyarakat.
Pengamalan Pancasila secara subjektif yaitu pelaksanaan dalam pribadi perseorangan, setiap warga negara, setiap individu, setiap penduduk, setiap penguasa, dan setiap orang Indonesia.
Sila ke-4 Pancasila memiliki nilai-nilai demokrasi yang berhubungan dengan hak manusia sebagai makhluk individu dan makhluk sosial yang harus disertai dengan tanggung jawab.
Pelaksanaan nilai Pancasila sila keempat antara lain:
- Mengutamakan kepentingan Negara dan masyarakat,
- Tidak memaksakan kehendak terhadap orang lain,
- Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk kepentingan bersama,
- Musyawarah untuk mencapai mufakat diliputi oleh semangat kekeluargaan,
- Dengan itikat yang baik dan rasa tanggung jawab menerima dan melaksanakan hasil keputusan
- musyawarah,
- Musyawarah dilakukan dengan akal sehat dan sesuai dengan hati nurani yang luhur,
- Keputusan yang diambil dapat dipertanggungjawabkan secara moral kepada Tuhan Yang Maha Esa, menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia serta nilai-nilai kebenaran dan keadilan
Butir-Butir Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila
Ketuhanan Yang Maha Esa
• Bangsa Indonesia menyatakan kepercayaanya dan ketaqwaanya kepada Tuhan Yang Maha Esa.
• Manusia Indonesia percaya dan taqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing-masing menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab.
• Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerjasama anatra pemeluk agama dengan penganut kepercayaan yang berbeda-beda terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
• Membina kerukunan hidup di antara sesama umat beragama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa
• Agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa adalah masalah yang menyangkut hubungan pribadi manusia dengan Tuhan Yang Maha Esa.
• Agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa adalah masalah yang menyangkut hubungan pribadi manusia dengan Tuhan Yang Maha Esa.
• Mengembangkan sikap saling menghormati kebebasan menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaanya masing masing
• Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa kepada orang lain.
Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab
• Mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan martabatnya sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa.
• Mengakui persamaan derajad, persamaan hak dan kewajiban asasi setiap manusia, tanpa membeda-bedakan suku, keturrunan, agama, kepercayaan, jenis kelamin, kedudukan sosial, warna kulit dan sebagainya.
• Mengembangkan sikap saling mencintai sesama manusia.
• Mengembangkan sikap saling tenggang rasa dan tepa selira.
• Mengembangkan sikap tidak semena-mena terhadap orang lain.
• Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan.
• Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan.
• Berani membela kebenaran dan keadilan.
• Bangsa Indonesia merasa dirinya sebagai bagian dari seluruh umat manusia.
• Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerjasama dengan bangsa lain.
Persatuan Indonesia
• Mampu menempatkan persatuan, kesatuan, serta kepentingan dan keselamatan bangsa dan negara sebagai kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi dan golongan.
• Sanggup dan rela berkorban untuk kepentingan negara dan bangsa apabila diperlukan.
• Mengembangkan rasa cinta kepada tanah air dan bangsa.
• Mengembangkan rasa kebanggaan berkebangsaan dan bertanah air Indonesia.
• Memelihara ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.
• Mengembangkan persatuan Indonesia atas dasar Bhinneka Tunggal Ika.
• Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa.
Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmah Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan
Sebagai warga negara dan warga masyarakat, setiap manusia Indonesia mempunyai kedudukan, hak dan kewajiban yang sama.
• Tidak boleh memaksakan kehendak kepada orang lain.
• Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk kepentingan bersama.
• Musyawarah untuk mencapai mufakat diliputi oleh semangat kekeluargaan.
• Menghormati dan menjunjung tinggi setiap keputusan yang dicapai sebagai hasil musyawarah.
• Dengan i’tikad baik dan rasa tanggung jawab menerima dan melaksanakan hasil keputusan musyawarah.
• Di dalam musyawarah diutamakan kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi dan golongan.
• Musyawarah dilakukan dengan akal sehat dan sesuai dengan hati nurani yang luhur.
• Keputusan yang diambil harus dapat dipertanggungjawabkan secara moral kepada Tuhan Yang Maha Esa, menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia, nilai-nilai kebenaran dan keadilan mengutamakan persatuan dan kesatuan demi kepentingan bersama.
• Memberikan kepercayaan kepada wakil-wakil yang dipercayai untuk melaksanakan pemusyawaratan.
Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia
• Mengembangkan perbuatan yang luhur, yang mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan dan kegotongroyongan.
• Mengembangkan sikap adil terhadap sesama.
• Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban.
• Menghormati hak orang lain.
• Suka memberi pertolongan kepada orang lain agar dapat berdiri sendiri.
• Tidak menggunakan hak milik untuk usaha-usaha yang bersifat pemerasan terhadap orang lain
• Tidak menggunakan hak milik untuk hal-hal yang bersifat pemborosan dan gaya hidup mewah.
• Tidak menggunakan hak milik untuk bertentangan dengan atau merugikan kepentingan umum.
• Suka bekerja keras.
• Suka menghargai hasil karya orang lain yang bermanfaat bagi kemajuan dan kesejahteraan bersama.
• Suka melakukan kegiatan dalam rangka mewujudkan kemajuan yang merata dan berkeadilan sosial.
Butir-butir pengamalan Pancasila tersebut di atas sebagai kajian ilmiah yang dilakukan dan diarahkan pada kegiatan sehari-hari yang dijiwai oleh nilai-nilai dalam Pancasila tersebut. Sehingga pada generasi mendatang akan tumbuh sebagai pribadi yang berkarakter dan berjiwa Pancasila dalam melakukan usahanya.
Berkembangnya pribadi yang menjiwai Pancasila akan mendorong pribadi yang sehat dan bermartabat untuk tumbuh sesuai dengan budaya dan adat istiadat yang berkembang di Indonesia sebagai jiwa kerakyatan yang berciri khas Indonesia dengan pengamalan butir-butir pengamalan Pancasila untuk menumbuhkan pengertian kesadaran berbangsa dan bernegara termasuk penerapan nilai Pancasila sila keempat.
Baca berita Edukasi terbaru lainnya di tautan ini dan berita terkini dari PELITA.CO.ID di Google News dengan klik tautan ini.
Baca berita lebih cepat, unduh aplikasi PELITA.CO.ID di Google Play di tautan ini.