Kegiatan produksi adalah kegiatan dilakukan untuk menghasilkan suatu barang atau jasa dengan cara membuat atau menambah produksi yang dimiliki untuk menghasilkan produk, sehingga mendapatkan laba maksimal.
Secara umum produksi diartikan sebagai suatu kegiatan atau faedah dari bahan dasar dengan menggunakan faktor-faktor proses yang mentransformasikan input menjadi output, sedangkan dalam arti khusus produksi adalah kegiatan pengolahan dalam pabrik dan barang-barang industri.
Dalam suatu proses produksi dibutuhkan input yang berupa faktor-faktor produksi yaitu alat atau sarana agar kegiatan berjalan dengan lancar. Sehingga, jika faktor produksi tidak ada, maka proses produksi juga tidak akan berlangsung.
Tedapat 4 faktor-faktor produksi antara lain yaitu:
- Capital atau modal
- Labour atau tenaga kerja
- Skill atau keahlian atau kemampuan
- Land atau tanah
Capital atau modal yang sering terlintas dipikiran biasanya dalam bentuk uang. Namun, modal juga bisa berupa alat-alat seperti mesin untuk membuat barang atau jasa, ataupun juga dapat berupa bangunan atau gedung yang akan digunakan untuk kegiatan operasional usaha tersebut.
BACA JUGA: Pengaruh Kegiatan Produksi Bagi Distributor, Ini Penjelasannya
Labour atau tenaga kerja dibutuhkan untuk menjalankan operasional alat-alat yang tersedia agar proses produksi berlangsung dengan semestinya.
Skill atau keahlian dimiliki oleh para tenaga kerja bekerja dengan menggunakan ketrampilan atau keahlian atau kemampuan yang dimilikinya.
Land atau tanah merupakan lahan yang mengandung sumber daya alam atau bahan baku yang nantinya akan diolah dalam proses produksi.
Kegiatan produksi adalah aktivitas yang menghasilkan barang atau jasa yang bernilai ekonomis. Berikut adalah 8 contoh kegiatan produksi:
- Manufaktur: Proses pengolahan bahan mentah menjadi produk jadi, seperti pembuatan mobil, pakaian, atau peralatan elektronik.
- Pertanian: Menanam tanaman, beternak hewan, dan memproduksi makanan dan produk pertanian lainnya.
- Pabrikasi Logam: Membentuk dan mengolah logam untuk membuat produk seperti mesin, komponen elektronik, atau peralatan rumah tangga.
- Industri Konstruksi: Membangun bangunan, jembatan, jalan, dan infrastruktur lainnya.
- Industri Peternakan: Menghasilkan daging, susu, telur, dan produk hewan lainnya.
- Industri Pertambangan: Mengekstraksi bahan tambang seperti batu bara, bijih besi, minyak, dan gas alam.
- Pembuatan Software: Pengembangan perangkat lunak komputer dan aplikasi mobile.
- Industri Jasa: Menyediakan layanan seperti pendidikan, kesehatan, keuangan, perhotelan, dan transportasi.
Penerapan Tindakan Ekonomi Rasional Bagi Produsen

Contoh penerapan tindakan ekonomi rasional bagi produsen? Penerapan tindakan ekonomi rasional bagi produsen menghasilkan barang dan jasa sebanyak-banyaknya dengan biaya produksi atau pengorbanan tertentu.
Sebaliknya, dengan biaya produksi dan pengorbanan yang serendah-rendahnya dapat dihasilkan sejumlah barang serta jasa tertentu. Contoh yang dilakukan produsen adalah dengan menggunakan mesin untuk produksi, menaikkan harga jual dan memangkas berbagai biaya-biaya barang.
BACA JUGA: Penerapan Ilmu Ekonomi di Lingkungan Keluarga, Penerapan dan Contohnya
Bagaimana penerapan tindakan ekonomi rasional bagi produsen? Berikan contohnya! Sebelum menjawabnya, mari memahami pelaku ekonomi. Pelaku perekonomian ada empat golongan, yaitu rumah tangga konsumen, perusahaan, negara, dan sektor luar negeri.
Dalam perekonomian masyarakat peran rumah tangga keluarga adalah sebagai konsumen dan penyedia faktor produksi. Peran rumah tangga perusahaan adalah sebagai produsen pengguna faktor-faktor produksi, dan agen pembangunan. Peran negara adalah sebagai konsumen, produsen, dan regulator.
Berikut ini 4 penerapan tindakan ekonomi rasional bagi produsen beserta contohnya:
1. Mendapatkan keuntungan yang semaksimal mungkin
Contohnya adalah dengan mengurangi biaya-biaya produksi. Produsen ayam goreng, membeli bahan baku daging ayam langsung dari peternak tanpa melalui perantara. Daging ayam dalam negeri jauh lebih murah bila dibandingkan daging ayam impor.
2. Mengurangi konsumsi agar tidak boros
Contohnya bagi produsen adalah mengurangi biaya-biaya tetap yang timbul saat produksi. Misalnya dengan mengurangi beban listrik saat ruangan produksi tidak diguanakan. Atau dengan memasang panel tenaga listrik surya untuk mengurangi biaya listrik.
3. Mempergunakan kemampuan dan modal yang dimilikinya
Contohnya dengan tidak melakukan pinjaman berbunga tinggi yang fluktuatif. Untuk kebutuhan modal kerja, produsen dapat meminjam modal dengan sistem syariah yang tidak berbunga.
4. Memperkecil kerugian dari akibat kesalahan-kesalahan tertentu
Contohnya dengan menerapkan quality control (QC) produk secara ketat sebelum barang sampai ke konsumen.
BACA JUGA: Pembagian Ilmu Ekonomi Menurut Rhona C. Free
Baca berita Edukasi lainnya di tautan ini dan berita terkini dari PELITA.CO.ID di Google News dengan klik tautan ini.
Baca berita lebih cepat, unduh aplikasi PELITA.CO.ID di Google Play di tautan ini.