Jakarta, pelita.co.id – Abah Lala meluncurkan single lagu ke-6 berjudul ‘Nahan Rindu’ yang menceritakan kerinduan Abah Lala terhadap kehidupan sebelum pandemi COVID-19. Pria kelahiran 24 Oktober 1986 ini mencurahkan perasaan dirinya, masyarakat dan seniman di Indonesia, seraya menyelipkan ajakan untuk tetap bersabar menghadapi cobaan yang menimpa negeri ini.
“Bukan hanya dari kalangan pebisnis saja yang terdapak pandemi, tetapi dari kalangan seniman juga merasakan. Banyaknya jadwal manggung yang cancel dan tidak bisa bernyanyi untuk menghibur masyarakat,” kata Abah Lala kepada awak media.

Ia menceritakan, biasanya menerima job manggung sebulan 30 sampai 40 titik konser, tapi saat pandemi ini tidak ada sama sekali dalam setahun belakangan ini.
Namun, Abah Lala berpesan untuk tetap menjaga semagat dan terus berdoa mendekatkan diri kepada Tuhan.
“Sampai saat ini angka korban yang terinfeksi virus COVID-19 semakin meningkat, banyak seniman di Indonesia yang terkena virus ini sampai ada juga yang meninggal dunia,” imbuhnya.
Sebelumnya, Abah Lala juga meluncurkan single ke-5 yang berjudul ‘Nyikso Rogo’ yang menceritakan tentang percintaan anak muda jaman sekarang, yang diproduksi GX STUDIO.
“Terimakasih kami ucapkan kepada Allah SWT, teman – teman media baik radio, online, cetak serta relevisi atas support dan bantuannya selama ini. Semoga kerjasama yang telah terjalin akan lebih baik lagi terbina di waktu yang akan datang, terimakasih juga kepada seluruh masyarakat dangdut tanah air atas rasa yang sama,” imbuhnya.
“Dan yang pastinya terimakasih kepada Keluarga Besar Republik Cendol Mania yang terus mendukung semua karya saya dan selalu bersabar dengan cobaan yang sedang menimpa negeri ini, semoga kita semua selalu dilimpahkan berkah kesehatan, kesuksesan serta kebahagiaan,” ujarnya memungkasi.
Abah Lala adalah penyanyi dangdut asal Boyolali, Jawa Tengah. Sama seperti artis-artis dangdut lainnya, Abah Lala meniti karir dari panggung ke panggung. Pria bernama asli Agus Purwanto ini kerap diundang dan tampil di televisi swasta.
Ia juga dikenal mempopulerkan jargon “Cendol Dawet” yang ramai diteriakkan supporter sepak bola.