Indonesia menganut Pancasila sebagai dasar negara. Nilai-nilai Pancasila menjadi pedoman dalam kehidupan bangsa Indonesia.
Amerika Serikat sebagai penganut liberal mengimplementasikan nilai-nilai liberalisme dalam semua aspek kehidupannya.
Indonesia dan Amerika Serikat jelas mempunyai dasar negara yang berbeda. Akan tetapi, keduanya sampai sekarang masih berpegang teguh pada pilihan masing-masing.
Hak tersebut menunjukkan bahwa dasar negara dapat eksis karena didukung oleh kehidupan sosial budaya masyarakat sekitar.
Pancasila sebagai ideologi terbuka adalah sebagai ideologi yang dapat berinteraksi dengan perkembangan zaman dan adanya dinamika secara internal.
BACA JUGA: Makna Kemerdekaan Beragama Bagi Bangsa Indonesia
Sumber semangat Pancasila sebagai ideologi terbuka itu terdapat dalam Penjelasan Umum UUD 1945, yang menyatakan, “ … terutama bagi negara baru dan negara muda, lebih baik hukum dasar yang tertulis itu hanya memuat aturan-aturan pokok, sedangkan aturan-aturan yang menyelenggarakan aturan pokok itu diserahkan kepada undang-undang yang lebih mudah cara membuatnya, mengubahnya dan mencabutnya”.
Selanjutnya dinyatakan, “… yang sangat penting dalam pemerintahan dan dalam hidupnya bernegara ialah semangat, semangat para penyelenggara negra, semangat para pemimpin pemerintahan”. Sehingga Hatta pernah berpendapat bahwa elite bangsa sendiri akan bisa lebih kejam daripada penjajah bila tidak dikontrol dengan demokrasi.
Pancasila berakar pada pandangan hidup bangsa dan falsafah bangsa, sehinggam memenuhi prasyarat sebagai suatu ideologi terbuka.
Sekalipun suatu ideologi itu bersifat terbuka, tidak berarti bahwa keterbukaannya adalah sebegitu rupa sehingga dapat memusnahkan atau meniadakan ideologi itu sendiri, yang merupakan suatu yang tidak logis.
Suatu ideologi sebagai suatu rangkuman gagasan-gagasan dasar yang terpadu dan bulat tanpa kontradiksi atau saling bertentangan dalam aspek-aspeknya.
Ada 4 faktor yang mendorong pemikiran mengenai keterbukaan ideologi Pancasila sebagai berikut:
- Kenyataan dalam proses pembangunan nasional dan dinamika masyarakat yang berkembang secara cepat.
- Kenyataan menunjukkan, bahwa bangkrutnya ideologi yang tertutup dan beku dikarenakan cenderung meredupkan perkembangan dirinya.
- Pengalaman sejarah politik kita di masa lampau.
- Tekad untuk memperkokoh kesadaran akan nilai-nilai dasar Pancasila yang bersifat abadi dan hasrat mengembangkan secara kreatif dan dinamis dalam rangka mencapai tujuan nasional.
Pancasila sebagai ideologi terbuka, maka sifat ideologi Pancasila tidak bersifat ‘utopis’ yaitu hanya merupakan sistem ideide belaka yang jauh dari kehidupan sehari-hari secara nyata.
Sila kedua Pancasila adalah Kemanusiaan yang adil dan beradab mengandung nilai suatu kesadaran sikap moral dan tingkah laku manusia yang didasarkan pada potensi budi nurani manusia dalam hubungan dengan norma-norma dan kebudayaan pada umumnya baik terhadap diri sendiri, terhadap sesama manusia maupun terhadap lingkungannya.
Baca artikel Edukasi lainnya di tautan ini dan berita terkini dari PELITA.CO.ID di Google News dengan klik tautan ini.
Baca berita lebih cepat, unduh aplikasi PELITA.CO.ID di Google Play di tautan ini.