Jakarta, pelita.co.id – Indonesia International Sustainability Forum yang berlangsung 5 dan 6 September 2024 di Jakarta menghadirkan berbagai acara yang mendorong kolaborasi dan menyampaikan best practice antar stakeholder terkait aksi di bidang dekarbonisasi, yang pada akhirnya akan memajukan upaya bersama global dalam mengejar pertumbuhan berkelanjutan.
Satu antaranya adalah Warung Nusantara Dialogue, bertema ‘From Forest to Future: Elevating Bioeconomy Opportunities in Indonesia’ di Jakarta, pada Kamis, (5/9/2024). Dialog ini merupakan bagian dari Indonesia International Sustainability Forum yang dihelat di Jakarta Convention Center (JCC).
Chief Risk & Sustainability Officer Amartha, Aria Widyanto dalam dialog ini memaparkan sejumlah fakta menarik tentang bagaimana ekonomi hijau berlanjutan.
“Amartha menyelaraskan strategi pembangunan, investasi, dan bisnis berkelanjutan atau ESG dengan strategi bisnis jangka panjang melalui tiga program yakni Amartha Lestari, Amartha Madani dan Amartha Besari,” kata Chief Risk & Sustainability Officer di Amartha, Aria Widyanto.
BACA JUGA: Ekonomi Hijau dan Biru Jadi Modal Pertumbuhan Inklusif di Asia Pasifik
Aria Widyanto menjabarkan, Amartha Lestari berfokus pada melindungi lingungan dan mendorong perumbuhan ekonomi. Contoh programnya pengukuran karbon, penanaman pohon, penglolaan limbah, sekolah Amartha Lestari
“Amartha juga melakukan event dengan menaman 7.830 pohon dengan potensi penyerapan karbon 38.006 kilogram per tahun,” lanjutnya.
Menanggapi pertanyaan dari peserta acara tentang bagaimana masyarakat dapat ikut berpartisipasi dalam usaha ekonomi hijau, Aria Widyanto menjelaskan sebagai usaha urun dana Amartha dapat menjadi saluran untuk partisipasi membiyayai petani cokelat dan usaha industri agro lainnya.
“Tentunya masyarakat dapat memilih langsung pembiyaan bagi petani untuk pembangunan, investasi, dan bisnis hijau berkelanjutan,” ujarnya memungkasi.