Apa dampak penerapan persatuan dan kesatuan di lingkungan keluarga? Dampak penerapan penerapan nilai persatuan dan kesatuan di lingkungan keluarga adalah keluarga yang rukun dan bersatu.
Kita tentu akan merasa nyaman tinggal di rumah yang anggota keluarganya rukun. Menjalani kehidupan dengan tenang, damai, dan nyaman merupakan manfaat persatuan dan kesatuan di lingkungan keluarga yaitu rumah.
Ada banyak sikap maupun tindakan yang dapat kita lakukan dalam menerapkan persatuan dan kesatuan di lingkungan keluarga atau rumah contohnya:
a. Bekerja sama membersihkan lingkungan rumah
b. Menghormati anggota keluarga
c. Menolong adik mengerjakan PR
d. Berbakti pada orangtua
e. Gotong royong menjaga kebersihan dan keamanan lingkungan.
Berikut 9 manfaat penerapan nilai persatuan dan kesatuan di lingkungan keluarga:
- Suasana di rumah jadi lebih nyaman dan damai karena keluarga yang rukun dan bersatu
- Komunikasi antara anggota keluarga terjalin dengan baik
- Rasa saling menyayangi yang erat
- Keluarga lebih harmonis
- Saling menghargai dengan saudara maupun ayah dan ibu
- Perselisihan di keluarga mudah diselesaikan
- Mudah memahami dan berempati dengan sesama anggota keluarga
- Kesulitan dan masalah di keluarga lebih mudah diselesaikan.
- Dapat meringankan kesulitan keluarga.
Membiasakan Sikap dan Perilaku yang Sesuai dengan Nilai-nilai Pancasila
Mengapa pembiasaan sikap dan perilaku yang sesuai dengan nilai-nilai Pancasila sangat penting dalam kehidupan berbangsa dan bernegara? Pembiasaan sikap dan perilaku yang sesuai dengan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari hari dapat membrikan dampak yang baik untuk masyarakat agar masyarakat mematuhi dan menganut nilai-nilai dalam pancasila karena nilai yang terkandung dalam Pancasila mempunyai banyak makna untuk kehidupan sehari hari dalam beragama, memberikan pendapat dan lain-lain.
Nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila dari Sila ke I sampai Sila Sila ke V yang harus diaplikasikan atau dijabarkan dalam setiap kegiatan pengelolaan lingkungan hidup adalah sebagai berikut :
- Dalam Sila Ketuhanan Yang Maha Esa terkandung nilai religius, antara lain :
Kepercayaan terhadap adanya Tuhan Yang Maha Esa sebagai pencipta segala sesuatu dengan sifat-sifat yang sempurna dan suci seperti Maha Kuasa, Maha Pengasih, Maha Adil, Maha Bijaksana dan sebagainya. Contohnya, menyayangi tumbuh-tumbuhan dan merawatnya; selalu menjaga kebersihan dan sebagainya.
- Sila Kemanusiaan Yang Adil Dan Beradab terkandung nilai-nilai perikemanusiaan yang harus diperhatikan dalam kehidupan sehari-hari. Dalam hal ini antara lain sebagai berikut :
Pengakuan adanya harkat dan martabat manusia dengan sehala hak dan kewajiban asasinya. Penerapan, pengamalan/ aplikasi sila ini dalam kehidupan sehari hari yaitu dapat diwujudkan dalam bentuk kepedulian akan hak setiap orang untuk memperoleh lingkungan hidup yang baik dan sehat; hak setiap orang untuk mendapatkan informasi lingkungan hidup yang berkaitan dengan peran dalam pengelolaan lingkungan hidup.
- Dalam Sila Persatuan Indonesia terkandung nilai persatuan bangsa, dalam arti dalam hal-hal yang menyangkut persatuan bangsa patut diperhatikan aspek-aspek sebagai berikut :
Persatuan Indonesia adalah persatuan bangsa yang mendiami wilayah Indonesia serta wajib membela dan menjunjung tinggi (patriotisme). Pengakuan terhadap kebhinekatunggalikaan suku bangsa (etnis) dan kebudayaan bangsa (berbeda-beda namun satu jiwa) yang memberikan arah dalam pembinaan kesatuan bangsa. Cinta dan bangga akan bangsa dan Negara Indonesia (nasionalisme).
BACA JUGA:
- Nilai-nilai Pancasila dalam Bidang Pertahanan Keamanan di Lingkungan Masyarakat
- 3 Contoh Perwujudan Nilai-nilai Pancasila dalam Bidang Politik di Lingkungan Sekolah
- 3 Contoh Perilaku yang Menggambarkan Semangat Persatuan dan Kesatuan dalam Kehidupan Sehari-hari
Penerapan sila ini dalam kehidupan sehari-hari, antara lain : Dengan melakukan inventarisasi tata nilai tradisional yang harus selalu diperhitungkan dalam pengambilan kebijaksanaan dan pengendalian pembangunan lingkungan di daerah dan mengembangkannya melalui pendidikan dan latihan serta penerangan dan penyuluhan dalam pengenalan tata nilai tradisional dan tata nilai agama yang mendorong perilaku manusia untuk melindungi sumber daya dan lingkungan.
4. Nilai-nilai Pancasila yang terkandung dalam sila Kerakyatan yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan
Penerapan nilai-nilai Pancasila yang terkandung dalam sila Kerakyatan yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan adalah dalam sistem pemerintahan di Indonesia pemegang kekuasaan tertinggi ada di tangan rakyat.
Rakyat dalam melaksanakan kekuasaannya dilakukan melalui badan-badan tertentu/ wakil-wakilnya yang dipilih melalui pemilu. Setiap warga negara mempunyai kedudukan, hak dan kewajiban yang sama.
Warga negara tidak boleh memaksakan kehendak kepada yang lainnya. Pengambilan keputusan untuk kepentingan bersama dilakukan dengan jalan musyaarah untuk mufakat yang diliputi semangat kekeluargaan.
Pengamalan dalam kehidupan sehari-hari di keluarga, sekolah dan masyarakat yang sesuai dengan dengan sila Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam Permusyawaratan/Perwakilan dapat dilakukan antara lain:
- Menghargai bahwa setiap manusia Indonesia mempunyai kedudukan, hak dan kewajiban yang sama.
- Tidak boleh memaksakan kehendak kepada orang lain.
- Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk kepentingan bersama.
- Mengedapankan musyawarah untuk mencapai mufakat diliputi oleh semangat kekeluargaan.
- Menghormati dan menjunjung tinggi setiap keputusan yang dicapai sebagai hasil musyawarah.
- Beritikad baik dan rasa tanggung jawab menerima dan melaksanakan hasil keputusan musyawarah
Berdasarkan uraian di atas, contoh sikap yang tidak sesuai dengan nilai-nilai yang terkandung dalam sila Kerakyatan yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan adalah:
- Memaksakan kehendak kepada orang lain, misalnya menerobos antrian
- Tidak mau mengikuti keputusan hasil musyawarah mufakat
- Menganggap manusia dari suku bangsa atau ras lain buruk dan jahat
- Menolak melakukan musyawarah pemilihan ketua kelas
- Tidak mau menerima hasil pemilu atau pemilihan pemilu daerah

5. Nilai-nilai Pancasila yang terkandung dalam sila Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia
Nilai-nilai yang terkandung dalam sila Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia adalah bangsa Indonesia menyadari bahwa manusia Indonesia mempunyai hak dan kewajiban yang sama untuk menciptakan keadilan sosial dalam kehidupan masyarakat Indonesia.
Perlu dikembangkanlah perbuatan yang luhur yang mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan dan kegotongroyongan. Untuk itu dikembangkan sikap adil terhadap sesama, menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban serta menghormati hak-hak orang lain.
Pengamalan dalam kehidupan sehari-hari di keluarga, sekolah dan masyarakat yang sesuai dengan dengan sila Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia adalah:
- Mengembangkan perbuatan luhur yang mencerminkan sikap dan susasana kekeluargaan dan kegotongroyongan.
- Adil terhadap sesama.
- Menjaga keseimbangan atara hak dan kewajiban.
- Menghormati hak orang lain.
- Suka memberikan pertolongan kepada orang lain agar dapat berdiri sendiri
- Tidak menggunakan hak milik untuk untuk hal-hal yang bersifat pemborosan dan gaya hidup mewah.
- Tidak menggunakan hak milik untuk hal-hal yang bertentangan dengan atau kepentingan umum.
- Suka bekerja keras dan menghargai hasil karya orang lain yang bermanfaat bagi kemajuan dan kesejahteraan bersama.
- Suka melakukan kegiatan dalam rangka mewujudkan kemajuan yang merata dan keadilan sosial
Baca artikel Edukasi lainnya dengan disini. Ikuti juga berita terkini dari PELITA.CO.ID di Google News dengan klik tautan ini.
TERPOPULER: