Desy Ratnasari: Pola Asuh Orang Tua kepada Anak Dinilai Penting Cegah Perundungan

Anggota Komisi X DPR RI Desy Ratnasari saat tinjauan lapangan di Brebes, Jawa Tengah, Kamis (16/11/2023). Foto : Agung/Man
Anggota Komisi X DPR RI Desy Ratnasari saat tinjauan lapangan di Brebes, Jawa Tengah, Kamis (16/11/2023). Foto : Agung/Man

Bantul, pelita.co.idAnggota Komisi X DPR RI, Desy Ratnasari menyampaikan keprihatinan atas maraknya kasus perundungan (bullying) di lingkungan sekolah. Menurutnya, hal itu tidak terlepas dari peran pola asuh orang tua.

Ia menilai komunikasi yang terbuka antara anak dan orang tua serta komunikasi berkesinambungan antara wali murid dan pihak sekolah menjadi salah satu kunci dalam persoalan tersebut.

Bacaan Lainnya

“Jadi kita tidak serta merta menyalahkan anak, tapi kita juga wajib introspeksi diri sebagai orang tua, sudah seberapa kenal kita dengan pribadi anak kita, kesulitan yang dihadapi anak kita. Karena kan ada beberapa anak yang kesulitan untuk menyampaikan kendala-kendala yang dihadapinya,” kata Desy Ratnasari di sela-sela Kunjungan Kerja Reses Tim Komisi X DPR ke Bantul, Yogyakarta, Selasa (28/2/2024).

Politisi Fraksi PAN itu menyampaikan bahwa orang tua merupakan institusi utama dalam menerapkan kedisiplinan dan moralitas kepada anak.

“Bagaimana menerapkan disiplin di rumah, bagaimana agar anak tahu batasan, dia tahu menghargai orang, bagaimana agar dia tahu menghadapi diri sendiri, Insyaallah (jika optimal pola asuh orang tua maka) di sekolah akan baik-baik saja. Itu kalau kita tidak mau menyalahkan orang lain,” jelasnya.

BACA JUGA: Ketua DPR Puan Maharani Resmikan Taman Pemuda Soekarno di Ngawi

Anggota Komisi X DPR RI Desy Ratnasari saat mengikuti Kunjungan Kerja Spesifik (Kunspik) Komisi X DPR RI ke Stadion Gelora Sriwijaya, Jakabaring Sport City (JSC), Sumatera Selatan. Foto: Arief/nr
Anggota Komisi X DPR RI Desy Ratnasari saat mengikuti Kunjungan Kerja Spesifik (Kunspik) Komisi X DPR RI ke Stadion Gelora Sriwijaya, Jakabaring Sport City (JSC), Sumatera Selatan. Foto: Arief/nr

Tak hanya itu, Desy menjelaskan, dalam mencegah anak menjadi pelaku perundungan, selain pendidikan moral dan kedisiplinan, diperlukan juga pendidikan agama.

Ia meyakini dengan penanaman paham keagamaan yang baik, anak akan memiliki akhlak yang baik dan lebih mengutamakan unsur kebaikan dalam menyelesaikan masalahnya serta menghindari hal-hal emosional yang mengundang pertikaian.

Karenanya, ia berharap agar setiap orang tua mengambil andil dan merasa bertanggungjawab dalam mengentaskan perilaku bullying anak.

“Paling utama adalah introspeksi diri, sehingga kita tahu apa yang menjadi tugas kita, apa yang menjadi kewajiban kita, jika kita terbiasa berempati. insyaallah aman-aman saja,” tutupnya.

PELITA.CO.ID di WhatsApp: pelita.co.id di WhatsApp Channel Dapatkan aplikasi PELITA.CO.ID di Google Play: pelita.co.id di Google Apps PELITA.CO.ID di Google News: pelita.co.id di Google News

Pos terkait

Tinggalkan Balasan