Jakarta, pelita.co.id – Taman Ismail Marzuki, Jakarta Pusat menjadi tempat pemutaran film “17 Surat Cinta”. Film ini mengisahkan perjuangan masyarakat sipil yang mengirimkan 17 surat kepada otoritas terkait, termasuk Kementerian Kehutanan, untuk menghentikan deforestasi ilegal di Suaka Margasatwa Rawa Singkil, Aceh.
Tak hanya nonton bersama, sutradara film “17 Surat Cinta” Dandhy Laksono hadir dalam acara bincang ‘sinematalk’.
“Deforestasi ilegal tidak hanya terjadi di SM Rawa Singkil tetapi juga dari Sabang hingga Merauke. Hutan-hutan ini adalah benteng terakhir megafauna langka seperti badak, gajah, harimau, dan orang utan Sumatra,” tegas Dandhy.
Pemutaran film ini merupakan bagian dari Youth Economic Summit 2024A diselenggarakan CORE Indonesia berkolaborasi dengan Suara.com, membahas tantangan dan solusi ekonomi Indonesia menuju inklusivitas, keberlanjutan, dan transformasi digital, pemutaran film dan diskusi hingga stand up komedi hingga pentas musik.
Pemimpin Redaksi Suara.com, Suwarjono, menyoroti pentingnya peran media sebagai penghubung yang krusial dalam ekosistem perubahan sosial dan ekonomi. Dalam pandangannya, media tidak hanya berfungsi sebagai penyampai informasi tetapi juga sebagai katalisator yang menjembatani data, gagasan, dan aksi nyata.
BACA JUGA: Kutukan Nikel di Timur Indonesia
“Media jadi pilar penting untuk menyuarakan isu-isu strategis dan membangun kolaborasi lintas sektor demi Indonesia yang lebih inklusif dan berdaya saing,” ujarnya.
Sebagai penutup rangkaian acara Youth Economic Summit 2024, penampilan memukau dari Nadin Amizah berhasil menciptakan suasana penuh kehangatan dan refleksi. Dengan suara lembut khasnya, Nadin membawakan deretan lagu favorit seperti Sorai, hingga Bertaut.
Sebagai informasi, Youth Economic Summit 2024 terselenggara berkat dukungan dari berbagai pihak, termasuk Ovo, Pupuk Indonesia, PERTAMINA, Mind ID, Adaro, BRI, Telkomsel, Solaria, Avosikin, Le Mineral, Sinarmas, Garuda Food, dan KSO.