Inovasi Teknologi Artificial Intelligence ESB Dongkrak Pertumbuhan Bisnis Food and Beverage

Ilustrasi. Foto: Unsplash/Blake Wisz
Ilustrasi. Foto: Unsplash/Blake Wisz

Jakarta, pelita.co.id – Solusi Artificial Intelligence (AI) inovatif dari ESB Restaurant Technology, OLIN, sedang mengubah cara bisnis makanan dan minuman (F&B) di Indonesia beroperasi dengan meningkatkan pendapatan hingga 40 persen. Dampak besar ini menyoroti potensi AI dan Generative AI (GenAI) untuk mengubah usaha mikro di pasar berkembang seperti Indonesia, di mana banyak bisnis menghadapi tantangan dalam mengakses sumber daya keuangan tradisional.

Penggunaan OLIN oleh ESB menunjukkan bagaimana AI dapat menjawab kesenjangan dalam akses keuangan dan mendukung pertumbuhan bisnis. Dengan menyediakan wawasan prediktif, rekomendasi menu, strategi harga, dan pencegahan kecurangan, OLIN telah menjadi alat penting bagi pedagang F&B yang ingin meningkatkan stabilitas finansial dan efisiensi operasional mereka.

Bacaan Lainnya

Co-founder dan CEO ESB Restaurant Technology, Gunawan Woen berbagi wawasan tentang terobosan baru AI perusahaan, OLIN, dalam sebuah episode podcast Indonesia Digital Deconstructed dari AC Ventures. OLIN membantu bisnis F&B meningkatkan pendapatan mereka hingga 40 persen dan mendapatkan akses penting ke modal kerja dari bank lokal dan lembaga keuangan lainnya.

“ESB adalah penyedia perangkat lunak F&B terkemuka di Indonesia, menawarkan solusi end-to-end yang mengintegrasikan otomatisasi di dalam toko dengan operasi backend,” kata Gunawan Woen dalam keterangannya, Jumat (30/7/2024).

BACA JUGA: BI FAST Payment, Digadang Jadi Sistem Pembayaran Ritel Nasional

Co-founder dan CEO ESB Restaurant Technology, Gunawan Woen. Foto: istimewa
Co-founder dan CEO ESB Restaurant Technology, Gunawan Woen. Foto: istimewa

“Selain menyediakan perangkat lunak sebagai layanan, kami mendukung pedagang kami dalam mengelola hubungan rantai pasokan mereka. Akuisisi payment gateway kami tahun lalu telah memungkinkan kami menangani data transaksi dan arus kas yang krusial, yang sangat penting untuk meningkatkan stabilitas finansial bagi pedagang kami dan pemasok mereka,” lanjutnya.

Gunawan menjelaskan, ESB mulai mengintegrasikan solusi AI tradisional ke dalam produknya sebelum ledakan GenAI di akhir 2022. Awalnya, AI ESB menawarkan wawasan teknis, namun pengalaman penggunaannya kurang intuitif. Dengan hadirnya ChatGPT dan gelombang GenAI, ESB menggabungkan teknologi AI-nya dengan GenAI untuk mengembangkan OLIN, sebuah asisten dalam aplikasi. OLIN, yang digambarkan sebagai rekan kerja wanita di layar, memungkinkan bisnis F&B mendapatkan wawasan yang berguna hanya dengan mengajukan pertanyaan sederhana, tanpa perlu melakukan analisis data manual.

“Saat ini, kami berada pada fase awal implementasi AI kami dengan fokus pada lima area utama. Kami telah mencapai akurasi 90% dalam memprediksi penjualan. OLIN memberikan rekomendasi tentang kombinasi menu, strategi harga, promosi, pencegahan kecurangan, dan juga memantau kesehatan bisnis secara keseluruhan,” lanjutnya.

Penggunaan OLIN telah menghasilkan peningkatan signifikan dalam operasional bisnis F&B, yang juga berkontribusi pada inklusi keuangan di Indonesia. ESB sedang mengembangkan model penilaian kredit baru untuk memudahkan akses ke pinjaman bank dan modal kerja bagi banyak bisnis mikro F&B yang sebelumnya dianggap tidak layak mendapatkan pinjaman oleh lembaga keuangan tradisional.

“Meski kami sendiri tidak bertindak sebagai pemberi pinjaman, kami memfasilitasi hubungan antara lembaga keuangan dan pedagang. Kami telah mengidentifikasi permintaan tinggi untuk pembiayaan pemasok, yang kami atasi melalui AI kami,” tambah Gunawan.

“Layanan SaaS kami adalah inti dari bisnis kami, tetapi pendapatan kami di masa depan akan semakin berkembang dengan AI sebagai penggerak utama. Sistem rantai pasokan dan pengadaan kami telah sukses sejak diluncurkan, dan sistem pemesanan pelanggan akhir kami menyederhanakan transaksi serta memberikan data berharga tentang perilaku pelanggan,” tutupnya.

AC Ventures, bekerja sama dengan Boston Consulting Group (BCG), BCG X, serta Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin Indonesia), baru-baru ini menerbitkan laporan komprehensif berjudul “Harnessing the Power of (Gen)AI in Indonesian Financial Services.” Laporan ini mengeksplorasi adopsi dan pengaruh GenAI di sektor keuangan Indonesia dan memberikan wawasan strategis untuk mengintegrasikan GenAI ke dalam operasional bisnis.

Salah satu studi kasus yang menonjol dalam laporan ini adalah ESB Restaurant Technology, yang telah memanfaatkan AI dan GenAI untuk meningkatkan inklusi keuangan dan pemberdayaan ekonomi bagi bisnis F&B di Indonesia.

Laporan tersebut mengungkapkan bahwa banyak lembaga keuangan Indonesia masih berada pada tahap awal implementasi GenAI. Meski begitu, 61% dari lembaga tersebut yakin dengan infrastruktur teknologi mereka untuk mendukung integrasi GenAI.

PELITA.CO.ID di WhatsApp: pelita.co.id di WhatsApp Channel Dapatkan aplikasi PELITA.CO.ID di Google Play: pelita.co.id di Google Apps PELITA.CO.ID di Google News: pelita.co.id di Google News

Pos terkait

Tinggalkan Balasan