Bekasi, pelita.co.id – Jaksa Penuntut Umum telah menghadirkan 44 orang Saksi dari 70 orang Saksi yang akan dihadirkan dalam sidang lanjutan Perkara Pidana Nomor 484/Pid. B/2023/PN.Bks dengan terdakwa H. Dani Bahdani, S.H., bertempat di Ruang Sidang Kartika I Lantai 2 Pengadilan Negeri Kota Bekasi Kelas 1 A Khusus Jl. Pintu Air, Harapan Mulya, Kecamatan Medan Satria, Jawa Barat, pada Seninm (6/5/2024).
Sidang yang digelar kali ini masih pada agenda pemeriksaan para saksi dipimpin oleh Majelis Hakim Basuki Wiyono, S. H., M.H., dengan Hakim Anggota 1 Sorta Ria Neva, S.H., Hakim Anggota 2 Joko Saptono, S.H., M.H., Panitera Pengganti Nining Anggraini K, S.H., Jaksa Penuntut Umum (JPU) Heru Saputra , S.H., M.Hum.
Juga pengacara tersangka diantara: Jhon, S.E., Panggabean, S.H., M.H., Daance Yohanes, S.H., Togap L. Panggabean, S.H., Mangasi Ambarita, S.H., Ganti Lombantoruan, S.H., M.H.
Hadirnya tig) orang Saksi an. Ibu Hj. Karyah Binti H. Sarim, Bpk. Timin Bin Warsid, Bpk. Jamat Bin Amprung telah menggenapkan menjadi 44 orang Saksi dari 70 orang Saksi pada sidang yang digelar secara terbuka untuk umum ini.
BACA JUGA: Sidang Lanjutan Kasus Tanah Mabes TNI Di Jatikarya Kembali Digelar, Hadirkan Tiga Orang Saksi Lagi
Para Saksi memberikan keterangan secara bergantian kepada Majelis Hakim. Saksi Hj. Karyah Binti H. Sarim (65Th) memberikan keterangan bahwa, “Yang memiliki tanah di jatikarya adalah mertua saya, yaitu bapak saiyah dan ibu Nani, dan suami saya bernama bapak Marta serta saya tidak mengetahui apakah mertua saya mendapatkan ganti rugi atau tidak,” ucapnya.
Selanjutnya, Saksi Timin Bin Warsid (45 Th) menjelaskan kepada Majelis Hakim bahwa saksi hanya meneruskan kepengurusan tanah dari orang tuanya yang sudah meninggal, saksi diajak oleh saudara Udin dan H. Saman untuk bertemu dengan Terdakwa di kantor notaris untuk membuat surat kuasa serta pada saat menandatangani surat kuasa tanpa ada unsur paksaan.
Kemudian saksi Jamat Bin Amprung (66 Th) mengatakan tidak mengetahui surat tanah tersebut dan yang mengurus surat kuasa adalah H. Sama’an serta yang menandatangani surat kuasa adalah abangnya saksi, saksi juga tidak mengetahui surat apa yang ditandatanganinya dan tidak mengetahui tentang hasil gugatan.