Menjelajah Sungai Martapura yang membelah kota Banjarmasin, serasa merasuki sisi lain kota ini.
Kanal-kanal –Kanal Kelayan dan Pekapuran, yang terhubung dengan sungai besar itu berjejal kehidupan-kehidupan kasat mata.

Kehidupan dan degub kota Banjarmasin berawal di kanal ini dan hari pun berakhir di kanal-kanal ini.
Seperti memasuki halaman belakang rumah-rumah warga Banjarmasin, keelokan dan keceriaan Banjarmasin sesungguhnya terekam dalam kanal-kanal ini.
Pasar apung tak akan lepas dari pesona Kalimatan Selatan.
Pasar apung di Lok Baintan adalah salah satu dari daya tarik itu.
Kehidupan pasar layaknya pasar di daratan terjadi di atas air.
Pagi ini dengan hawa yang masih sejuk, aktifivitas perekonomian sudah menggeliat sejak matahari memancarkan sinar pertamanya.
BACA JUGA: Surga Tersembunyi, 4 Lokasi Menyelam di Banyuwangi
Selagi kabut di sungai masih menggantung, pedagang dan petani sudah saling menawar harga dan produk bumi.
Mengarah ke timur kota Banjarmasin sekitar 200 km, terdapat Loksado yang menyimpan potensi wisata alam yang memancing adrenalin menggelegak.
Loksado menyimpan pemukiman suku dayak Meratus yang masih memegang teguh kebudayaan dan kepercayaan dari nenek moyangnya.
Begitu juga dengan atraksi bamboo rafting -balating paring, menyusur jeram-jeram sungai yang terkepung rerimbunan kehijauan hutan.
Loksado juga menyimpan air terjun Haratai, Danau Bangkau, Bukit Kantawan dan pemandian air panas Tanuhi.
ACA JUGA: Surga Tersembunyi, 4 Lokasi Menyelam di Banyuwangi
Melengkapi perjalanan di Kalimantan Selatan, tak puas rasanya sebelum mengengok Martapura.
Di tempat inilah intan-intan terangkat ke permukaan bumi. Tak berlebihan bila kemudian Martapura dikatakan sebagai Kota Intan dalam arti sesungguhnya.
Tak hanya intan saja yang dapat diperoleh di sini, ada emas –dalam skala kecil, serta batu-batu- alam lainnya yang pantas dijadikan aksesoris.
Baca berita Gaya Hidup lainnya di tautan ini dan berita terkini dari PELITA.CO.ID di Google News dengan klik tautan ini.
TERPOPULER :