Meminum minuman berenergi ternyata lebih berbahaya daripada kafein. Bahkan, sebuah penelitian menemukan bahwa mengonsumsi empat kaleng minuman energi mengakibatkan perubahan tekanan darah dan ritme jantung yang tidak normal dalam dua jam.
Periset menyebutkan bahwa minum 32 ons cairan minuman energi yang tidak disebutkan namanya tersebut, namun tersedia secara komersial mengakibatkan perubahan besar pada aktivitas listrik di jantung dan tekanan darah.

Dikutip dari DailyMail, minuman itu dikemas dengan 108 gram gula atau kira-kira sekitar 27 sendok teh dan 320 miligram kafein. Dimana kandungan itu mendekati batas harian yang direkomendasikan, bersamaan dengan zat ‘alami’ lainnya seperti taurin, ginseng dan karnitin.
Para peneliti menyatakan, bahwa dampak pada jantung secara signifikan lebih besar daripada meminum volume minuman yang sama dengan kandungan kafein yang setara namun tidak mengandung gula atau zat tambahan.
“Kami memutuskan untuk mempelajari potensi kesehatan jantung potensial minuman energi karena penelitian sebelumnya telah menunjukkan 75 persen personil militer di basis telah mengonsumsi minuman energi,” ungkap seorang peneliti, Dr Emily Fletcher, dari US Air Force Medical Centre di Travis, California
BACA JUGA: Manfaat Jus Mangga, Sumber Vitamin C dan Serat
Bersama dengan timnya, yang kemudian temuannya dipublikasikan di Journal of American Heart Association, mengungkapkan ada lebih dari 500 jenis minuman energi di pasaran, dan lonjakan pembeli yang terkait dengan produk telah memicu pertanyaan tentang keselamatan mereka.
Maka dari itu, untuk membuktikannya para peneliti melakukan riset dengan mencari 18 peserta muda secara acak yang dibagi menjadi dua kelompok. Dimana pada kelompok pertama menerima 946 mililiter minuman energi, sedangkan kelompok kedua diberi minuman kontrol yang mengandung 320 miligram kafein, 40 mililiter air jeruk nipis dan 140 mililiter sirup ceri dengan air berkarbonasi.
Adapun yang para periset ukur yaitu aktivitas listrik jantung para peserta dengan elektrokardiogram dan tekanan darah mereka pada awal penelitian dan pada satu, dua, empat, enam dan 24 jam setelah mengonsumsi minuman tersebut.
Dalam penelitian ini, mereka menemukan bahwa jika dibandingkan dengan kelompok kafein, mereka yang berada dalam kelompok minuman energi menunjukkan tanda-tanda hati ‘berhenti sejenak’ untuk tambahan 10 milidetik antara ketukan.
“Ini jeda dari ujung dorongan listrik yang membuat jantung berdegup kencang,” kata Dr Fletcher.
“Jika interval waktu ini, yang diukur dalam milidetik, terlalu pendek atau terlalu panjang, ini bisa menyebabkan jantung berdetak tidak normal. Aritmia yang dihasilkan bisa mengancam nyawa,” tambahnya.
BACA JUGA: Sambut Hari Kopi Internasional, Ini 5 Cara Seru Agar Kopi Tak Lenyap dari Muka Bumi
Ia juga mengatakan beberapa obat bisa meningkatkan jeda ini sekitar 6 milidetik dan memiliki peringatan tentang efek pada label produk, sedangkan minuman energi tampaknya memiliki dampak yang lebih besar.
“Mereka yang mengkonsumsi minuman energi masih memiliki tekanan darah sedikit meningkat setelah enam jam,” kata Dr Fletcher.
“Ini menunjukkan bahwa ramuan selain kafein mungkin memiliki beberapa efek tekanan darah yang mengubah efek, namun ini memerlukan evaluasi lebih lanjut,” paparnya.
“Ini adalah studi kecil dan diperlukan studi lebih lanjut untuk mengkonfirmasi hasil ini,” lanjutnya.
Sementara itu, pendapat berbeda diungkapkan oleh Gavin Partington, direktur general of the British Soft Drinks Association.
“Kafein dalam minuman energi tidak berbeda dengan kafein dalam kopi sehingga temuan ini agak aneh,” ungkapnya.
Selain itu pendapat lainnya juga datang dari The European Food Safety Authority, yang menegaskan keamanan minuman energi dan ramuannya tidak memberikan pembenaran ilmiah untuk mengatasi minuman energi secara berbeda dengan kontributor utama asupan kafein harian termasuk teh, kopi dan coklat.
“Perlu juga diingat bahwa kopi yang populer mengandung kafein yang sama atau lebih banyak daripada kebanyakan minuman energi,” jelas mereka.
Baca berita Gaya Hidup lainnya di tautan ini dan berita terkini dari PELITA.CO.ID di Google News dengan klik tautan ini.
TERPOPULER: