Nilai Musyawarah yang Telah Diterapkan Masyarakat Indonesia pada Zaman Dahulu

Nilai Musyawarah yang Telah Diterapkan Masyarakat Indonesia pada Zaman Dahulu
Nilai Musyawarah yang Telah Diterapkan Masyarakat Indonesia pada Zaman Dahulu

Jelaskan nilai musyawarah yang telah diterapkan masyarakat Indonesia pada zaman dahulu zaman prasejarah! Penerapan nilai musyawarah pada masa prasejarah dapat di lihat dari penyelesaian masalah kelompok dengan musyawarah. Contoh penerapannya adalah pemilihan kepala suku.

Masa prasejarah dalah masa yang berada di masa yang awal mula ketika manusia mulai menggunakan perkakas batu sekitar 3,3 juta tahun lalu dan berakhir pada masa ditemukannya alat tulis oleh manusia. Masa pra sejarah disebut juga sebagai masa pra aksara.

Bacaan Lainnya

Zaman prasejarah terbagi atas lima zaman yaitu: Zaman Paleolitikum yang disebut juga sebagai Zaman Batu Tua. Pada masa ini manusia berburu dan mengumpulkan makanan tingkat awal.

Zaman Mesolitikum yang disebut juga sebagai Zaman Batu Tengah. Pada masa ini manusia berburu dan mengumpulkan makanan lebih baik dari zaman paleolitikum.

BACA JUGA: Mengapa Generasi Penerus Berperan Penting dalam Penerapan Nilai Praksis Sila Pancasila? Ini Penjelasannya

Zaman Neolitikum yang disebut juga sebagai Zaman Batu Baru atau Batu Muda. Pada masa ini manusia telah bercocok tanam.

Jelaskan nilai keadilan sosial yang telah ditetapkan masyarakat Indonesia pada masa prasejarah! Masyarakat Indonesia pada masa parasejarah mendapatkan bahan makanan dengan berburu, meramu dan kemudian dilanjutkan bercocok tanam. Keadilan sosial

Sejak dahulu masyarakat prasejarah Indonesia telah mengembangkan sistem kepercayaan tersendiri yang disebut dengan animisme dan dinamisme.

Animisme adalah kepercayaan bahwa setiap benda di bumi (misalnya pohon, batu) memiliki jiwa yang harus dihormati agar roh di balik benda tersebut tidak mengganggu manusia, tapi bisa membantu mereka dari roh jahat sehingga mereka dapat menjalani kehidupan sehari-hari dengan lancar.

BACA JUGA: 10 Hal Motivasi Diri Terkait Dimensi Gotong Royong​

Animisme ini biasanya berkaitan dengan dinamisme, yakni daya, khasiat, dan kekuatan.

Dinamisme berarti kepercayaan terhadap benda-benda yang dianggap memiliki kekuatan gaib. Benda-benda yang dimaksud dapat berasal dari berbagai unsur, meliputi air, api, bebatuan, pohon, bahkan bagian-bagian dari hewan. Masyarakat penganut dinamisme percaya jika benda-benda tertentu bisa memberikan manfaat maupun sebaliknya, menjadi penyebab mara bahaya.

Dari kepercayaan ini, muncul benda-benda yang dianggap keramat, seperti tanduk hewan, batu mulia, atau senjata seperti kapak dan mata tombak. Masyarakat penganut dinamisme akan merasa aman dan tenang jika berada di dekat benda yang dikeramatkan. Mereka pun memiliki rasa ketergantungan sehingga merasa harus melakukan pemujaan terhadap benda-benda tersebut.

Nilai-Nilai Pancasila Sejak Zaman Prasejarah

Nilai Ketuhanan

Adanya penemuan fosil yang dikubur pada zaman Paleolitikum menggambarkan adanya proses penguburan karena keyakinan kuno.

Selain itu ditemukan alat-alat baik dari batu maupun perunggu yang digunakan untuk aktivitas pemujaan terhadap roh leluhur dan roh yang mendiami objek di lingkungan sekitar. Inilah bukti adanya nilai ketuhanan pada zaman prasejarah.

Nilai Kemanusiaan

Nilai kemanusiaan zaman prasejarah dibuktikan dengan ditemukan banyak fosil di bantaran sungai.

Fosil manusia purba ini menunjukkan proses pemakaman dengan layak, sebagai bentuk perikemanusiaan pada saudara yang sudah meninggal.

Selain itu, ditemukan pula bukti arkeologis bahwa manusia prasejarah sudah mengenal sistem barter antarkelompok.

Ditemukannya artefak yang beraneka macam juga sebagai bukti adanya jalinan hubungan kemanusiaan masyarakat zaman prasejarah.

Nilai Kesatuan

Nilai kesatuan dibuktikan dengan kesamaan Bahasa Indonesia sebagai turunan rumpun bahasa Austronesia. Hal ini dibuktikan dengan adanya kesamaan kosakata dan kebudayaan.

Menurut Teori Perbandingan H. Kern dan Teori Pra Sejarah Von Heine Gildern, bahasa ibu Austronesia digunakan secara luas oleh masyarakat pada zaman prasejarah. Penggunaan bahasa yang sama inilah bukti nilai kesatuan di zaman prasejarah.

Fungsi bahasa pada zaman tersebut adalah mendukung komunikasi dalam lingkup masyarakat yang lebih besar.

Selain itu, perkembangan gaya hidup nomaden dengan budaya berlayar juga dipengaruhi oleh pengetahuan masyarakat prasejarah tentang laut, musim, teknologi membuat perahu, dan astronomi, yang menyebabkan adanya kesamaan bahasa dan budaya Indonesia di masa lampau.

Nilai Musyawarah

Kehidupan nomaden masyarakat prasejarah akan memasuki gaya hidup bercocok tanam. Masyarakat akan menanam dan panen di waktu yang bersamaan sesuai musim, sehingga muncullah nilai-nilai musyawarah untuk bergotong royong dalam menanam dan panen.

Musyawarah akan dipimpin oleh orang dianggap kuat, mumpuni, dan adil. Nilai musyawarah ini berkembang menjadi adat sosial sehingga timbullah suku-suku, klan, maupun desa.

Nilai Keadilan Sosial

Kehidupan bercocok tanam zaman prasejarah juga memiliki nilai keadilan sosial. Menanam bahan pangan adalah tanggung jawab bersama, maka hasil panen pun adalah milik bersama.

Nilai inilah yang menimbulkan keadilan sosial, di mana masyarakat mulai mewujudkan kesejahteraan dan kemakmuran bersama.

Baca artikel Edukasi lainnya di tautan ini dan berita terkini dari PELITA.CO.ID di Google News dengan klik tautan ini.

Baca berita lebih cepat, unduh aplikasi PELITA.CO.ID di Google Play di tautan ini.

PELITA.CO.ID di WhatsApp: pelita.co.id di WhatsApp Channel Dapatkan aplikasi PELITA.CO.ID di Google Play: pelita.co.id di Google Apps PELITA.CO.ID di Google News: pelita.co.id di Google News

Pos terkait

Tinggalkan Balasan