Pinjaman Bank Neo Commerce untuk pelaku usaha mikro kecil menengah atau (UMKM) mencapai Rp 20 miliar disalurkan melalui perusahaan teknologi finansial (fintech) PT Cerita Teknologi Indonesia (Restock.id). Pinjaman Bank Neo Commerce sampai akhir tahun 2021, ditargetkan sebesar Rp 500 miliar.
Lalu, bagaimana cara mendapatkan pinjaman Bank Neo Commerce melalui Restock.id? Melalui laman website resminya, ada 3 langkah:
Mengajukan Pembiayaan
Melengkapi informasi yang dibutuhkan pada aplikasi Penerima Pembiayaan: data aset dan inventaris usaha sebagai jaminan, dokumen legal, dan pilihan gudang.
Analisis dan persetujuan
Tim RESTOCK menganalisa dan meyetujui aplikasi pembiayaan sebelum ditawarkan kepada Pemberi Pembiayaan.
Membayar Pembiayaan
Penerima Pembiayaan membayar pengembalian pembiayaan melalui RESTOCK sesuai dengan jadwal yang ditentukan.
Baca Juga: Aplikasi Pinjaman Online Terdaftar di OJK
Bank Neo Commerce dan Akulaku
Bila ditarik mundur, sejak tahun 2019 Bank Neo Commerce bersama-sama dengan PT Akulaku Silvrr Indonesia (Akulaku) sebagai salah satu pemegang saham bersiap untuk mengembangkan bisnis serta bertransformasi menuju perbankan digital. Hal ini juga sebagai bentuk kesiapan perseroan dalam menghadapi tantangan industri keuangan di masa depan, yang akan lebih banyak idominasi oleh transaksi digital.
Pada tahun 2020, Bank Yudha Bhakti resmi berganti nama menjadi Bank Neo Commerce sesuai salinan keputusan Deputi Komisioner Pengawas Perbankan I Otoritas Jasa Keuangan No. KEP-121/PB-1/2020, pada tanggal 2 September 2020.
Fitur Paylater Akulaku
Penggunaan fitur paylater Akulaku semakin diminati bukan hanya karena menjamin kemudahan dalam bertransaksi bagi masyarakat. Namun penggunaan paylater memberikan keleluasaan bagi pengguna layanan dalam mengelola arus kas ketika menghadapi tekanan ekonomi akibat pandemi.
Secara khusus, aplikasi pinjaman online dari Bank Neo Commerce dijalankan oleh Akulaku.
Presiden Direktur Akulaku Finance Indonesia, Efrinal Sinaga mengungkapkan terdapat sejumlah faktor pendukung yang dapat meningkatkan tren paylater sebagai suatu life style di era kenormalan baru. Salah satunya merupakan pergeseran kebiasaan konsumen yang serba distancing & digital akibat pandemi Covid-19.
“Pandemi menjadi salah satu game changer yang mengubah berbagai kebiasaan masyarakat menjadi serba distancing & digital, contactless, cashless termasuk dalam hal akses layanan keuangan,” ujar Efrinal Sinaga.
Akulaku telah menghubungkan 6 juta pengguna untuk memenuhi berbagai kebutuhan melalui fitur paylater yang terintegrasi ke berbagai platform belanja online.
Saat ini, opsi pembayaran menggunakan paylater Akulaku telah terhubung dengan berbagai mitra platform ecommerce teratas di Indonesia, seperti Bukalapak, Shopee, BliBli, Tiket, JD.ID serta berbagai mitra platform digital lainnya.