Jakarta, pelita.co.id – Penulis novel Ratih Kumala memaparkan proses kreatif penulisan novel ‘Gadis Kretek’ di acara Jakarta Best Selling Book and Movie Festival yang berlangsung di Auditorium Perpusnas, Jalan Merdeka Selatan No. 11, Jakarta Pusat, Jumat (30/8/2024).
Ratih Kumala menyampaikan, perlu waktu empat tahun untuk melakukan penulisan novel ini. “Waktu empat tahun itu sebagian besar digunakan untuk riset. Karena aku tipe penulis yang riset dulu sampai mendalam baru melakukan penulisan,” ujarnya.
Tak hanya melakukan riset pustaka, Ratih juga mengunjugi berbagai tempat yang menjadi latar cerita novel ini.
Ratih sempat mengalami writers block dan merasa novel ini tidak akan selesai. “Dan aku merasa kayaknya nggak bakal selesai novel ini,” lanjutnya.
Menghadapi situasi itu, ia memilih diam dan berdialog dengan diri sendiri. “Dan tiba-tiba seperti dapat ilham untuk menyelesaikannya,” ujarnya.
BACA JUGA: Creative Writing, Perjalanan Proses Seni Menulis yang Menginspirasi
Tips lain dari Ratih Kumala adalah dengan mendekati cerita. Agar memahami apa yang menjadi pesan, Ratih sampai mengkoleksi berbagai jenis rokok kretek, meskipun ia tidak merokok.
Kesulitan proses kretif lainnya, dengan latar cerita jaman dahulu ada beberapa kata yang jaman sekarang tidak digunakan.
Ratih bertanya kepada ibunya yang mengalami era tahun 60-an untuk memastikan penggunaan kata.
Novel ini juga ditejemahkan ke bahasa asing. Terbit bahasa Jerman kali pertama 2015 dengan penerbit Kultur Books, hingga kini terbit di enam bahasa asing.
“Dan sekarang dalam proses alih bahasa ke bahasa Korea,” ujar Ratih.
Kesuksesan novel ini tak berhenti di novel, Gadis Kretek sukses dibawa ke serial film.
Novel ini diadaptasi menjadi lima episode, dengan melibatkan empat tim penulis skenario. Dibutuhkan tiga tahun proses pengembangan dan produksi film yang melibatkan dua sutradara, Kamila Andini dan Ifa Isfansyah.
Serial ini juga diperankan oleh Dian Sastrowardoyo, Ario Bayu, Arya Saloka, dan Putri Marino.
Film ini diputar tayang lebih dari 5,6 juta kali diseluruh dunia.
Series Indonesia ‘Gadis Kretek’ masuk nominasi Asia Contents Awards & Global OTT Awards di Busan International Film Festival 2024. Nomineenya adalah:
Dian Sastro (Best Lead Actor (Female))
Arya Saloka (Best Supporting Actor (Male))
Kamila Andini & Ifa Isfansyah (Best Director)
Gadis Kretek (Best Creative)
Selain Gadis Kretek, ada film Indonesia juga yang masuk dalam program Renaissance of Indonesian, yakni Perempuan Tanah Jahanam, Posesif, Dancing Colors, Basri dan Salma in A Never Ending Comedy. Nantinya serial Gadis Kretek akan ditayangkan sebanyak dua episode di BIFF 2023.
Busan International Film Festival 2024 akan digelar pada 6 Oktober 2024 di BIFF Theater, Busan Cinema Center, Korea Selatan.