RESENSI: Everything Is F*cked, Bagaimana Bersikap Ditengah Dunia yang Kacau

Buku Everything Is F*cked: A Book About Hope karya Mark Manson. Foto: pelita.co.id/Mulyono Sri Hutomo
Buku Everything Is F*cked: A Book About Hope karya Mark Manson. Foto: pelita.co.id/Mulyono Sri Hutomo

Everything Is Fcked: A Book About Hope adalah buku karya Mark Manson, penulis terkenal di balik buku terlaris The Subtle Art of Not Giving a Fck. Diterbitkan pada tahun 2019, buku ini membahas isu-isu yang lebih mendalam tentang kehidupan manusia modern, seperti makna, harapan, dan kecemasan yang sering kali kita hadapi di dunia yang tampaknya semakin kacau.

Berbeda dari judulnya yang provokatif, Everything Is Fcked* tidak sepenuhnya pesimis. Buku ini mengeksplorasi konsep harapan dari perspektif yang realistis dan menawarkan wawasan tentang bagaimana kita dapat menemukan makna dan tujuan di tengah-tengah kekacauan hidup.

Bacaan Lainnya

Manson menggunakan humor sarkastik dan gaya menulis yang lugas untuk menjelaskan ide-idenya, sambil tetap mempertahankan kedalaman filosofis dan psikologis yang kuat.

Tema Utama: Harapan di Dunia yang Kacau

Buku ini secara garis besar membahas bagaimana dunia modern telah menciptakan lingkungan yang membuat banyak orang merasa kehilangan arah, stres, dan putus asa.

Manson menyebutkan bahwa meskipun secara teknologi dan material kita hidup dalam kondisi yang jauh lebih baik dibandingkan generasi sebelumnya, rasa putus asa dan kecemasan tetap merajalela. Dalam pandangannya, ini disebabkan oleh krisis harapan.

BACA JUGA: Get Rich Now karya Brian Tracy, Panduan Praktis Menuju Kebebasan Finansial

Mark Manson. Foto: markmanson.net/Maria Midoes
Mark Manson. Foto: markmanson.net/Maria Midoes

Beberapa tema besar dalam buku ini adalah:

Krisis Harapan

Manson membahas bagaimana manusia membutuhkan sesuatu yang lebih dari sekadar kenyamanan material untuk merasa terpenuhi.

Dia menguraikan bahwa banyak orang merasa terjebak dalam pencarian makna dan tujuan hidup, terutama ketika segala sesuatu tampaknya berjalan “baik” di permukaan.

Dua Pikiran

Manson memperkenalkan konsep “Pikiran yang Merasa” dan “Pikiran yang Berpikir.” “Pikiran yang Merasa” didorong oleh emosi dan intuisi, sementara “Pikiran yang Berpikir” adalah logis dan rasional.

Dia berargumen bahwa sebagian besar keputusan dan tindakan kita lebih banyak dipengaruhi oleh Pikiran yang Merasa, yang sering kali bertentangan dengan Pikiran yang Berpikir.

Mengatasi Ketidakpastian

Manson menulis bahwa dunia penuh dengan ketidakpastian, dan kita sering berusaha mencari jawaban pasti untuk segala hal. Menurutnya, menerima ketidakpastian dan ketidaksempurnaan adalah kunci untuk menemukan kebahagiaan dan ketenangan batin.

Agama dan Sistem Keyakinan

Buku ini juga membahas tentang bagaimana agama, ideologi, dan sistem keyakinan lainnya sering kali digunakan untuk memberi harapan kepada manusia. Namun, Manson juga menunjukkan bahwa terlalu bergantung pada sistem keyakinan ini dapat menyebabkan dogmatisme dan kekakuan dalam berpikir.

Harapan sebagai Pedang Bermata Dua

Salah satu pesan penting yang diangkat oleh Manson dalam Everything Is Fcked* adalah bahwa harapan bisa menjadi pedang bermata dua. Harapan memang memberi kita dorongan untuk terus maju dan mengejar tujuan kita, tetapi terlalu banyak berharap juga dapat menyebabkan ketidakpuasan dan kekecewaan.

Manson menyarankan untuk mengambil sikap yang lebih realistis terhadap harapan, memahami bahwa tidak semua hal dapat berjalan sesuai rencana, dan hal tersebut tidak selalu menjadi masalah.

Dia mencontohkan bagaimana manusia sering kali bergantung pada harapan untuk kebahagiaan, tetapi ketika harapan tersebut tidak tercapai, kita merasa gagal atau tidak berarti. Menurut Manson, kunci kebahagiaan bukanlah mengejar harapan tanpa akhir, melainkan menemukan kepuasan dalam ketidakpastian dan keraguan hidup.

Pandangan Filosofis dan Sejarah

Buku ini juga diperkaya dengan referensi filosofis dan sejarah. Manson mengambil contoh dari filsuf-filsuf terkenal seperti Immanuel Kant, Friedrich Nietzsche, dan Albert Camus untuk mendukung argumennya tentang harapan dan makna hidup.

Dia menguraikan bahwa dalam banyak filosofi eksistensial, kebahagiaan tidak selalu datang dari pencarian makna yang mendalam, tetapi dari kemampuan untuk menerima absurditas hidup dan tetap menemukan alasan untuk terus maju.

Misalnya, Manson menggambarkan ide “Amor Fati” dari Nietzsche, yang berarti mencintai takdir. Dia berpendapat bahwa alih-alih berjuang melawan keadaan yang tidak bisa kita kendalikan, kita seharusnya menerima keadaan tersebut dan belajar untuk menemukan makna di dalamnya.

Filsafat tentang Nilai dan Pengorbanan

Salah satu konsep menarik dalam buku ini adalah ide Manson tentang nilai-nilai dan pengorbanan. Menurutnya, apa yang kita pilih untuk dihargai akan menentukan kualitas hidup kita. Namun, setiap nilai yang kita pegang membutuhkan pengorbanan.

Jika kita menghargai kesuksesan, kita harus siap untuk mengorbankan waktu dan tenaga. Jika kita menghargai kebebasan, kita harus siap untuk menghadapi ketidakpastian dan ketidakstabilan.

Manson menunjukkan bahwa kita sering kali ingin mencapai hal-hal besar dalam hidup tanpa siap untuk membayar harga yang diperlukan. Ini menimbulkan ketidakpuasan dan rasa putus asa ketika kita tidak berhasil mencapai apa yang kita inginkan.

Menurut Manson, untuk menemukan harapan sejati, kita harus memahami bahwa segala sesuatu yang berharga dalam hidup memerlukan pengorbanan, dan kita harus memilih nilai-nilai kita dengan bijak.

Humor Sarkastik yang Tajam

Seperti halnya The Subtle Art of Not Giving a Fck, Everything Is Fcked juga penuh dengan humor sarkastik dan gaya penulisan yang langsung. Manson tidak ragu untuk menggunakan bahasa yang lugas dan sedikit kasar untuk menyampaikan pesan-pesannya.

Ini membuat buku ini tidak hanya mendalam secara filosofis, tetapi juga menyenangkan untuk dibaca, dengan banyak momen yang membuat pembaca tertawa di tengah-tengah diskusi yang serius.

Everything Is Fcked* adalah buku yang memprovokasi pemikiran, menawarkan pandangan yang berbeda tentang harapan, makna, dan kebahagiaan.

Manson menantang pembaca untuk mempertanyakan asumsi mereka tentang apa yang membuat hidup bermakna dan bagaimana cara kita berhubungan dengan harapan.

Buku ini relevan bagi siapa saja yang merasa bingung atau frustrasi dengan keadaan dunia modern dan mencari cara untuk menemukan ketenangan di tengah kekacauan.

Dalam kesimpulannya, Manson mengajak kita untuk menerima absurditas hidup dan menemukan harapan dalam ketidakpastian, serta membangun sistem nilai yang berdasarkan pengorbanan yang layak dijalani.

Everything Is Fcked* adalah bacaan yang mencerahkan, sekaligus menghibur, tentang bagaimana kita bisa tetap bertahan dan berkembang di dunia yang tidak selalu masuk akal.

PELITA.CO.ID di WhatsApp: pelita.co.id di WhatsApp Channel Dapatkan aplikasi PELITA.CO.ID di Google Play: pelita.co.id di Google Apps PELITA.CO.ID di Google News: pelita.co.id di Google News

Pos terkait

Tinggalkan Balasan