“The Demon-Haunted World” adalah sebuah karya monumental yang ditulis oleh Ann Druyan dan Carl Sagan.
Buku ini tidak hanya menyoroti kecemerlangan intelektual pasangan suami-istri ini, tetapi juga memberikan pandangan mendalam tentang pentingnya pemahaman ilmiah dalam menghadapi tantangan dan ketidakpastian dalam dunia yang terus berubah.
Sinopsis Buku
Buku ini mengajak pembaca untuk menjelajahi pemikiran ilmiah melalui serangkaian esai yang mencakup berbagai topik, mulai dari metode ilmiah hingga skeptisisme terhadap klaim-klaim yang tidak memiliki dasar empiris.
Carl Sagan, seorang astronom dan penggiat sains terkemuka, memimpin pembaca untuk memahami pentingnya metode ilmiah sebagai alat untuk memisahkan fakta dari fiksi.
Sedangkan Ann Druyan adalah seorang penulis, produser, dan ilmuwan Amerika yang telah memberikan kontribusi besar dalam pengembangan pengetahuan ilmiah dan pemahaman tentang alam semesta.
Druyan lahir pada 13 Juni 1949, dan pendidikannya di bidang ilmu politik di Universitas Cornell menandai awal perjalanan intelektualnya. Namun, minatnya segera bergeser ke ilmu pengetahuan, khususnya astrofisika.
BACA JUGA: The Power of Habit oleh Charles Duhigg, Mengungkap Ilmu Transformasi
Druyan memperoleh gelar sarjana dan mulai meniti karirnya sebagai penulis dan produser di dunia media.
Pertemuan dengan Carl Sagan di awal tahun 1970-an membuka pintu kolaborasi yang luar biasa. Selain menjadi pasangannya dalam hidup, Druyan juga menjadi mitra kerja Sagan dalam banyak proyek ilmiah, termasuk serial dokumenter yang terkenal, “Cosmos: A Personal Voyage.”
Kolaborasi ini memunculkan gagasan dan pemikiran yang menciptakan dampak mendalam dalam pemahaman ilmiah masyarakat.
Sagan menekankan metode ilmiah sebagai landasan utama untuk memahami dunia kita.
Dia mengajak pembaca untuk mengadopsi sikap skeptis yang sehat terhadap klaim-klaim tanpa dasar ilmiah. Melalui contoh-contoh nyata, Sagan menyoroti bahaya ketidakpahaman ilmiah dan dampaknya pada masyarakat.
Bahaya Pseudosains dan Kebodohan
Druyan dan Sagan juga mengeksplorasi bahaya pseudosains dan penyebaran kebodohan. Mereka merinci konsekuensi dari ketidakmengertian terhadap metode ilmiah, termasuk pengaruhnya pada kebijakan publik, kesehatan masyarakat, dan perkembangan teknologi.
Buku ini juga mencoba menjembatani kesenjangan antara agama dan ilmu pengetahuan.
Sagan dengan bijak membahas konsep-konsep keagamaan dan memperlihatkan bagaimana ilmu pengetahuan dapat bersinergi dengan keyakinan spiritual, tanpa mengorbankan metode ilmiah yang kritis.
“The Demon-Haunted World” bukan hanya sebuah karya sains, tetapi juga sebuah panggilan untuk membangun masyarakat yang lebih cerdas dan kritis.
Druyan dan Sagan mendorong pembaca untuk mengadopsi pikiran ilmiah sebagai alat untuk memahami kompleksitas dunia modern.
Buku ini tetap relevan hingga saat ini, memberikan inspirasi dan wawasan bagi mereka yang ingin mengejar pemahaman yang lebih dalam tentang dunia yang dihantui setan ini.