RESENSI: The First 20 Hours, How to Learn Anything karya Josh Kaufman

Buku The First 20 Hours: How to Learn Anything karya Josh Kaufman. Foto: pelita.co.id/Mulyono Sri Hutomo
Buku The First 20 Hours: How to Learn Anything karya Josh Kaufman. Foto: pelita.co.id/Mulyono Sri Hutomo

Buku The First 20 Hours: How to Learn Anything Fast karya Josh Kaufman adalah panduan yang menggugah tentang cara menguasai keterampilan baru dalam waktu yang relatif singkat.

Kaufman, yang juga dikenal sebagai penulis The Personal MBA, mengeksplorasi teknik belajar yang efektif untuk mempercepat proses penguasaan keterampilan, menantang gagasan bahwa seseorang perlu 10.000 jam latihan untuk menjadi ahli.

Bacaan Lainnya

Premis Utama Buku

Premis utama buku ini adalah bahwa untuk mempelajari keterampilan baru, seseorang tidak perlu menghabiskan ribuan jam seperti yang sering disebutkan dalam teori “10.000 Jam” oleh Malcolm Gladwell dalam bukunya Outliers.

Kaufman menyatakan bahwa meskipun 10.000 jam mungkin diperlukan untuk menjadi ahli dunia dalam suatu bidang, Anda hanya membutuhkan sekitar 20 jam latihan fokus dan terstruktur untuk mencapai tingkat kompetensi yang layak dalam keterampilan apa pun.

Kaufman percaya bahwa kita dapat dengan cepat mencapai hasil yang memuaskan dalam belajar jika kita menggunakan pendekatan yang sistematis dan disiplin, dengan memecah proses belajar menjadi bagian-bagian yang lebih mudah diakses.

BACA JUGA: The Digital Mindset karya Paul Leonardi dan Tsedal Neeley, Membangun Pemikiran Digital di Era Modern

Josh Kaufman. Foto: istimewa
Josh Kaufman. Foto: istimewa

Metode The First 20 Hours

Dalam bukunya, Kaufman memperkenalkan metode yang dirancang untuk memaksimalkan efektivitas pembelajaran dalam waktu yang singkat. Berikut adalah langkah-langkah inti dari metode ini:

Pilih Keterampilan yang Ingin Dikuasai

Langkah pertama adalah mengidentifikasi dengan jelas keterampilan apa yang ingin dipelajari. Menyusun tujuan yang jelas dan spesifik akan membantu Anda tetap fokus dan termotivasi selama proses pembelajaran.

Pisahkan Keterampilan Menjadi Bagian-Bagian Kecil

Setelah menentukan keterampilan yang ingin dikuasai, Kaufman menyarankan untuk memecah keterampilan tersebut menjadi bagian-bagian yang lebih kecil dan dapat dikelola. Dengan memecah keterampilan menjadi unit-unit kecil, Anda dapat lebih mudah berfokus pada elemen-elemen inti yang benar-benar penting.

Belajar Cukup untuk Mengoreksi Diri Sendiri

Kaufman menekankan pentingnya belajar cukup untuk mengidentifikasi kesalahan dan memperbaikinya. Anda tidak perlu mempelajari semua teori atau konsep sebelum mulai berlatih, tetapi pelajari dasar-dasarnya untuk dapat mengenali kesalahan dan memperbaiki teknik Anda.

Hilangkan Hambatan untuk Berlatih

Kaufman menyarankan untuk mengurangi segala hambatan yang mengganggu proses latihan, baik secara fisik maupun mental. Hambatan ini bisa berupa gangguan dari lingkungan sekitar atau rasa takut gagal. Dengan meminimalkan gangguan ini, Anda dapat lebih fokus pada proses belajar.

Berlatih Setidaknya 20 Jam

Poin utama dari buku ini adalah perlunya komitmen untuk berlatih selama 20 jam. Menurut Kaufman, setelah 20 jam latihan terfokus, Anda akan memiliki pemahaman dan kemampuan dasar yang cukup untuk menjalankan keterampilan baru tersebut dengan baik.

Contoh Keterampilan yang Dipelajari Kaufman

Untuk membuktikan metode ini, Kaufman menerapkannya pada dirinya sendiri dalam beberapa keterampilan baru. Dalam bukunya, dia menceritakan pengalamannya belajar memainkan ukulele, menguasai yoga, belajar mengetik cepat, dan mempelajari dasar-dasar pemrograman web.

Dengan hanya 20 jam latihan terfokus, Kaufman berhasil mencapai tingkat kompetensi yang memuaskan dalam keterampilan-keterampilan tersebut.

Mengatasi Tantangan dalam Pembelajaran

Salah satu poin penting yang dibahas dalam buku ini adalah bagaimana cara mengatasi tantangan mental yang sering kali menjadi penghalang saat belajar sesuatu yang baru. Kaufman menekankan pentingnya menghadapi rasa frustrasi yang muncul dalam tahap awal pembelajaran, di mana progres sering kali tampak lambat dan sulit.

Kaufman juga menggarisbawahi bahwa motivasi dan disiplin adalah kunci keberhasilan dalam menguasai keterampilan. Dengan fokus dan dedikasi selama 20 jam pertama, kita bisa melewati fase awal yang sulit dan mulai merasakan kemajuan yang signifikan.

Relevansi dan Aplikasi dalam Kehidupan Sehari-hari

The First 20 Hours menawarkan pendekatan praktis yang dapat diterapkan dalam berbagai aspek kehidupan. Buku ini relevan bagi siapa saja yang ingin belajar keterampilan baru dengan cepat dan efisien, baik itu dalam konteks pekerjaan, hobi, atau pengembangan diri. Metode yang dijelaskan oleh Kaufman juga sangat berguna bagi mereka yang sering merasa kekurangan waktu untuk belajar atau merasa takut untuk memulai sesuatu yang baru.

Pendekatan Kaufman sangat berharga di era modern di mana keterampilan baru sering kali diperlukan untuk mengikuti perkembangan teknologi dan pasar kerja yang cepat berubah. Dengan metode ini, seseorang dapat mengembangkan keterampilan baru dengan lebih percaya diri dan efisien.

The First 20 Hours: How to Learn Anything Fast karya Josh Kaufman adalah buku yang penuh dengan wawasan praktis tentang cara belajar yang cepat dan efisien. Kaufman menunjukkan bahwa dengan pendekatan yang tepat, kita bisa mencapai kompetensi dasar dalam keterampilan baru hanya dalam waktu 20 jam.

Buku ini memberikan inspirasi bagi pembaca untuk terus berkembang dan belajar, tanpa harus merasa terintimidasi oleh tantangan belajar sesuatu yang baru.

Pendekatan Kaufman menghilangkan mitos bahwa menjadi terampil dalam suatu bidang memerlukan waktu bertahun-tahun, dan memberikan solusi yang praktis bagi mereka yang ingin mengembangkan diri secara efektif dalam waktu singkat.

PELITA.CO.ID di WhatsApp: pelita.co.id di WhatsApp Channel Dapatkan aplikasi PELITA.CO.ID di Google Play: pelita.co.id di Google Apps PELITA.CO.ID di Google News: pelita.co.id di Google News

Pos terkait

Tinggalkan Balasan