Rute Transjakarta Blok M-Kota

Rute Transjakarta 1 Blok M-Kota melintasi halte: Kali Besar, Museum Sejarah Jakarta, Kota, Glodok, Taman Sari, Mangga Besar, Sawah Besar, Harmoni, Monumen Nasional, Kebon Sirih, M.H Thamrin Bundaran HI ASTRA, Tosari, Dukuh Atas, Karet, Bendungan Hilir, Polda Metro Jaya, Gelora Bung Karno, Bundaran Senayan, Masjid Agung, Kejaksaan Agung, Blok M. Foto: pelita.co.id/Mulyono Sri Hutomo
Rute Transjakarta 1 Blok M-Kota melintasi halte: Kali Besar, Museum Sejarah Jakarta, Kota, Glodok, Taman Sari, Mangga Besar, Sawah Besar, Harmoni, Monumen Nasional, Kebon Sirih, M.H Thamrin Bundaran HI ASTRA, Tosari, Dukuh Atas, Karet, Bendungan Hilir, Polda Metro Jaya, Gelora Bung Karno, Bundaran Senayan, Masjid Agung, Kejaksaan Agung, Blok M. Foto: pelita.co.id/Mulyono Sri Hutomo

Rute transjakarta 1 Blok M-Kota mempunyai jumlah halte yang dilalui sebanyak 17 halte dengan panjang rute sebesar 12.9 Kilometer.

Berikut halte yang dilintasi bus Transjakarta Blok M – Kota:

Bacaan Lainnya
Rute Transjakarta 1 Blok M-Kota melintasi halte: Kali Besar, Museum Sejarah Jakarta, Kota, Glodok, Taman Sari, Mangga Besar, Sawah Besar, Harmoni, Monumen Nasional, Kebon Sirih, M.H ThamrinBundaran HI ASTRA, Tosari, Dukuh Atas, Karet, Bendungan Hilir, Polda Metro Jaya, Gelora Bung Karno, Bundaran Senayan, Masjid Agung, Kejaksaan Agung, Blok M.
Rute Transjakarta 1 Blok M-Kota melintasi halte: Kali Besar, Museum Sejarah Jakarta, Kota, Glodok, Taman Sari, Mangga Besar, Sawah Besar, Harmoni, Monumen Nasional, Kebon Sirih, M.H Thamrin
Bundaran HI ASTRA, Tosari, Dukuh Atas, Karet, Bendungan Hilir, Polda Metro Jaya, Gelora Bung Karno, Bundaran Senayan, Masjid Agung, Kejaksaan Agung, Blok M.

  • Kali Besar
  • Museum Sejarah Jakarta
  • Kota
  • Glodok
  • Taman Sari
  • Mangga Besar
  • Sawah Besar
  • Harmoni
  • Monumen Nasional
  • Kebon Sirih
  • M.H Thamrin
  • Bundaran HI ASTRA
  • Tosari
  • Dukuh Atas
  • Karet
  • Bendungan Hilir
  • Polda Metro Jaya
  • Gelora Bung Karno
  • Bundaran Senayan
  • Masjid Agung
  • Kejaksaan Agung
  • Blok M

Sejarah Transjakarta

TransJakarta adalah sebuah sistem transportasi Bus Rapid Transit (BRT) pertama di Asia Tenggara dan Selatan dengan jalur lintasan terpanjang di dunia (208 km). Sistem BRT ini didesain berdasarkan sistem TransMilenio di Bogota, Kolombia. Terhitung sejak 1 Februari 2004, TransJakarta resmi beroperasi.

TransJakarta diputuskan berbentuk Badan Pengelola (BP) TransJakarta berdasarkan Keputusan Gubernur No. 110/2003 dimana:
TransJakarta dikelola secara non-struktural
Menggunakan dana transfer
Anggaran yang fleksibel
Pendapatan yang dapat disetor
Bertanggungjawab langsung ke Gubernur

Pada 4 Mei 2006, Gubernur DKI Sutiyoso mengubah BP TransJakarta menjadi Badan Layanan Umum (BLU) TransJakarta yang adalah Unit Pelaksana Teknis (UPT) di bawah Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi DKI Jakarta. Hal ini diatur dalam Peraturan Gubernur (Pergub) DKI No. 48 Tahun 2006.

Pada tahun 2010, TransJakarta resmi membuka koridor 9 dan 10. Koridor 9 melayani rute Pluit – Pinang Ranti, sementara Koridor 10 melayani rute PGC Cililitan – Tanjung Priok.

Pada tahun 2011, TransJakarta menenerapkan sistem manajemen armada terpadu. Salah satunya, melakukan integrasi dengan operator bus untuk menyediakan layanan feeder Busway bagi para pelanggannya. Di tahun ini juga TransJakarta mulai melakukan persiapan pembukaan layanan koridor 11 & 12 serta mengganti bus koridor 1 dengan bus articulated.

Perubahan logo Badan Layanan Umum TransJakarta mengganti logo TransJakarta pada tahun 2012. Mulai 15 Juni sosialisasi penggantian logo ini dilaksanakan. Huruf T dan J yang menyatu melambangkan sistem operasional yang integrasi. Huruf T yang tak terputus juga mengandung arti layanan TransJakarta yang dapat menjangkau seluruh wilayah Jakarta. Sedangkan warna merah dalam kotak mewakili koridor pertama TransJakarta yang mengawali jaringan bus berlajur khusus pertama di Indonesia.

Tahun 2013 TransJakarta mempersiapkan pembukaan koridor – koridor baru seperti, persiapan tender operator, pembangunan jalur Busway, ramp, halte dan infrastruktur pendukung lainnya. Di tahun ini, TransJakarta juga mulai menerapkan sistem e-ticketing untuk seluruh koridor serta integrasi sistem e-ticketing dengan feeder Busway dan angkutan umum lainnya.

PT TransJakarta meluncurkan logo baru untuk layanan bus transjakarta pada Senin, (10/11/2014). Logo baru bus TransJakarta ini adalah logo pemenang sayembara yang diselenggarakan oleh PT. Transportasi Jakarta. Logo tersebut merupakan karya Fakhri Azmi, 20 tahun, pemenang lomba desain logo TransJakarta yang diikuti 2.250 peserta.

Pada 27 Maret 2014, TransJakarta berubah status menjadi bentuk BUMD (Badan Usaha Milik Daerah) dan resmi berganti nama menjadi PT. Transportasi Jakarta. Rencana pembukaan layanan koridor-koridor baru terus berjalan, inovasi-inovasi pun diluncurkan demi kenyamanan para pelanggan.

Tahun 2016 Transjakarta resmi mengoperasikan bus khusus wanita yang berwarna pink dalam rangka memperingati hari kartini. Bus khusus wanita ini dapat ditemui di koridor 1 (Blok M – Kota). Transjakarta juga akan menambah bus khusus wanita di koridor – koridor lainnya.

Pada 19 September 2016, Transjakarta luncurkan 116 bus baru. Dengan penambahan unit baru ini, maka Transjakarta memiliki 1.347 unit bus yang siap dioperasikan. Peluncuran armada baru hari ini merupakan awal dari proses penambahan unit Transjakarta baik yang yang dilakukan sendiri maupun oleh operator, yang akan terus bertambah sampai dengan tahun 2017. Secara khusus Transjakarta sudah memutuskan membeli 300 unit bus Low entry yang merupakan bagian dari pengadaan sampai dengan tahun 2017.

Keistimewaan bus low entry adalah memudahkan saat naik ke bus karena memiliki lantai rendah sehingga ramah terhadap difable.

Tepat tanggal 20 September 2016, Transjakarta Cares diresmikan saat peluncuran 116 bus di Balai Kota dan Monas. Transjakarta Cares resmi beroperasi per 20 September 2016. Layanan ini dapat digunakan secara gratis atau tanpa biaya bagi penyandang disabilitas yang berlokasi di DKI Jakarta.

Pada 21 Januari 2017, Transjakarta menggelar pertunjukan Transjakarta Symphony untuk pertama kalinya. Kegiatan ini ditujukan untuk mendukung pengembangan generasi muda khususnya di bidang musik. Transjakarta Symphony akan diadakan rutin di setiap bulannya.

Pada 1 Oktober 2018, Jak Lingko resmi diluncurkan. Program Jak Lingko merupakan sistem integrase layanan transportasi publik di wilayah Jakarta, mencakup Transjakarta Busway, KRL, MRT, LRT, dan angkutan umum lainnya, mencakup Angkot. Seluruh angkutan umum yang beroperasi di Jakarta akan tergabung dalam 1 (satu) layanan, dengan harapan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dapat menciptakan tata kelola transportasi kota yang aman, nyaman, cepat, dan terjangkau. Program ini diinisiasi melalui insentif tarif yang murah bagi pelanggan moda.

Di tahun 2019, Transjakarta melakukan rejuvenasi visi dan misi dengan tujuan memperjelas peran – Transjakarta bukan hanya sebagai alat transportasi tapi juga sebagai penghubung kehidupan. Rejuvenasi ini turut menegaskan kerja sama dan kebersamaan dalam membangun transportasi publik di ibu kota Jakarta.

Jumlah armada bus Transjakarta tahun 2019, bertambah 1.431 menjadi 3.453 unit.

Hingga akhir 2019, jumlah pelanggan pengguna Transjakarta meningkat 40,04 persen dan mencapai 264.653.712 orang.

Di tahun ini juga, terjadi integrasi Halte Bundaran HI dengan Stasiun MRT. Serius melangkah maju untuk menghijaukan Jakarta dengan program langit biru melalui bus listrik (pra-uji coba bus listrik).

Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi DKI Jakarta mengumumkan jumlah penumpang TransJakarta mencapai 30,93 juta orang sepanjang Januari 2024.

PELITA.CO.ID di WhatsApp: pelita.co.id di WhatsApp Channel Dapatkan aplikasi PELITA.CO.ID di Google Play: pelita.co.id di Google Apps PELITA.CO.ID di Google News: pelita.co.id di Google News

Pos terkait

Tinggalkan Balasan