Jakarta, pelita.co.id – Saham perusahaan perbankan masih menjadi incaran investor dari dalam dan luar negeri. Kinerja saham emiten sektor perbankan diprediksi bagus sepanjang tahun 2023 dengan mempertimbankan beberapa faktor.
“Kami berpendapat bahwa penghapusan PPKM telah mendorong optimisme dunia usaha untuk ekspansi, sehingga mendorong pertumbuhan kredit investasi. Inflasi domestik yang stabil, daya beli yang kuat, dan hari raya umat Islam yang akan datang juga merupakan katalis positif, menurut pandangan kami,” kata analis dari Mirae Asset Sekuritas Indonesia, Handiman Soetoyo dalam keterangannya, Rabu (5/4/2023).
Penyaluran kredit ke masyarakat pun terbilang tinggi. Pertumbuhan kredit lebih tinggi menjadi + 10,6 persen YoY, menjadikan total kredit mencapai Rp 6.348 T. Pertumbuhan kredit investasi dan konsumsi meningkat, sedangkan pertumbuhan kredit modal kerja stabil.
Pada sisi lain, pertumbuhan simpanan juga meningkat menjadi +8,2% YoY, mencapai Rp7.776 T. “Kami percaya bahwa kenaikan suku bunga telah memicu pergeseran simpanan ke simpanan berjangka, memberikan tekanan pada biaya dana bank. Dengan demikian, bank dengan rasio CASA rendah akan terkena dampak negatif lebih besar,” lanjutnya.
BACA JUGA: Cara Membeli Saham Secara Online Mudah dan Aman, Begini Caranya
Secara umum, 4 bank besar melanjutkan pertumbuhan kinerja yang kuat di bulan Februari namun dengan beberapa catatan.
Emiten BBCA membukukan kualitas kinerja terbaik dengan peningkatan di hampir semua metrik keuangan. Dan BMRI adalah yang terbaik kedua dengan pertumbuhan pendapatan bunga bersih yang kuat dan beban provisi yang lebih rendah. Bagaimanapun, kinerja 2M23 bank sesuai dengan perkiraan kami dan konsensus.
BACA JUGA: Reksadana Saham, Pilihan Investasi di Bursa Efek
“Kami optimis namun waspada seiring musim rilis kinerja 1Q23 perbankan. Dampak dari debt standstill WSKT belum sepenuhnya tercermin dalam kinerja 2M23 mereka,” imbuhnya.
“Kami mempertahankan rating Overweight kami di sektor perbankan dengan BBCA dan BMRI tetap menjadi pilihan kami, meskipun kami sedikit menurunkan rekomendasi kami pada kedua saham ini dari Beli menjadi Trading Beli karena reli harga saham baru-baru ini. Target harga kami tidak berubah,” ujar Handiman Soetoyo memungkasi.
Baca berita Bisnis lainnya di tautan ini dan berita terkini dari PELITA.CO.ID di Google News dengan klik tautan ini.
Baca berita lebih cepat, unduh aplikasi PELITA.CO.ID di Google Play di tautan ini.
TERPOPULER: