Pada tahun 2011, dunia perfilman superhero sedang dalam puncak popularitasnya, dipimpin oleh film-film seperti Iron Man, The Dark Knight, dan Spider-Man.
Di tengah gebrakan ini, Warner Bros mencoba menghadirkan salah satu karakter superhero DC Comics yang mungkin kurang dikenal luas oleh penonton umum: Green Lantern.
Film ini diarahkan oleh Martin Campbell dan dibintangi oleh Ryan Reynolds sebagai pemeran utama, Hal Jordan.
Peter Sarsgaard berperan sebagai Dr. Hector Hammond, seorang ilmuwan yang terinfeksi oleh entitas luar angkasa yang jahat dan mendapatkan kekuatan psikis.
Mark Strong sebagai Thaal Sinestro
Mark Strong memerankan Thaal Sinestro, seorang anggota senior Green Lantern Corps yang menjadi mentor Hal Jordan. Sinestro juga memiliki cincin hijau yang kuat.
Tim Robbins sebagai Senator Robert Hammond
Tim Robbins berperan sebagai Senator Robert Hammond, ayah dari Hector Hammond dan bos dari Carol Ferris.
Angela Bassett sebagai Dr. Amanda Waller
Angela Bassett memerankan Dr. Amanda Waller, seorang ahli pemerintahan yang muncul dalam film sebagai salah satu pemimpin proyek rahasia yang menginvestigasi Green Lantern.
Taika Waititi sebagai Tom Kalmaku
Taika Waititi memerankan Tom Kalmaku, seorang teman dekat Hal Jordan yang bekerja sebagai insinyur di Ferris Aircraft.
Michael Clarke Duncan (suara) sebagai Kilowog
Michael Clarke Duncan menyuarakan karakter Kilowog, salah satu anggota senior Green Lantern Corps yang memiliki penampilan fisik yang kuat.
Geoffrey Rush (suara) sebagai Tomar-Re
Geoffrey Rush menyuarakan karakter Tomar-Re, seorang anggota Green Lantern Corps yang memiliki penampilan seperti burung.
Clancy Brown (suara) sebagai Parallax
Clancy Brown menyuarakan Parallax, antagonis utama film ini, sebuah entitas luar angkasa yang menjadi ancaman bagi Bumi.
Sinopsis Singkat Green Lantern
“Green Lantern” mengikuti cerita Hal Jordan, seorang pilot uji coba yang terpilih untuk menjadi anggota Green Lantern Corps, sebuah kelompok prajurit luar angkasa yang memegang cincin hijau misterius yang memberikan kekuatan tak terbatas kepada pemiliknya.
Ketika Parallax, seorang ancaman luar angkasa yang kuat, mulai mengancam Bumi, Hal harus belajar menguasai kekuatannya dan menjadi seorang pahlawan. Meskipun plot dasarnya menawarkan potensi yang besar, banyak penggemar komik yang kecewa dengan pengeksekusiannya.
BACA JUGA: Bagaimana Cara Gunakan Yandex untuk Nonton Semua Film? Ini Caranya
Kritik dari Pengamat Film
Film ini mendapat ulasan yang beragam dari para kritikus. Beberapa kritikus memuji efek visual dan aksi film ini, sementara kritikus lain mengkritik cerita dan karakter film ini. Film ini juga gagal memuaskan para penggemar komik Green Lantern.
Meskipun mendapat ulasan yang beragam, film ini berhasil menjadi box office hit. Film ini berhasil melampaui anggaran produksinya dan menghasilkan keuntungan.
Film “Green Lantern” dianggap memiliki sejumlah permasalahan dalam Skrip. Salah satu masalah terbesar “Green Lantern” adalah skripnya.
Dialog yang canggung dan plot yang tidak konsisten menghambat pengembangan karakter. Selain itu, karakter antagonis, Parallax, kurang menakutkan dan tidak cukup dikembangkan.
BACA JUGA: Yande atau Yandex Semua Film Jepang, Korea, India dan Barat
Film ini banyak menggunakan efek visual, terutama dalam menciptakan dunia luar angkasa dan cincin hijau. Namun, sebagian besar efek tersebut terlihat murahan dan kurang impresif, bahkan untuk standar tahun 2011.
Meskipun Ryan Reynolds adalah aktor yang berbakat, dia mungkin bukan pilihan yang tepat untuk peran Hal Jordan. Banyak yang merasa bahwa dia tidak sepenuhnya cocok dengan karakter ini.
Film ini mencoba mencampurkan elemen-elemen berbeda, seperti aksi, komedi, dan fiksi ilmiah, tetapi tidak selalu berhasil menciptakan kohesi dalam tone film.
Beberapa penggemar komik merasa bahwa film ini tidak setia pada sumber materi aslinya dan mengubah beberapa elemen penting dari karakter dan cerita Green Lantern.
Pesan Moral
Kegagalan “Green Lantern” mengajarkan beberapa pelajaran berharga kepada industri perfilman:
Pentingnya Penulisan dan Pengembangan Karakter
Sebuah skrip yang baik dan pengembangan karakter yang kuat sangat penting untuk menciptakan ikatan emosional dengan penonton.
Kohesi Tone
Film-film superhero perlu memiliki tone yang konsisten dan tidak boleh terlalu bingung mencampurkan genre yang berbeda.
Ketepatan dalam Pemilihan Pemeran
Memilih pemeran yang sesuai dengan karakter komik dapat membuat film lebih autentik dan berhasil.
Pentingnya Kesetiaan pada Sumber Materi
Menjaga kesetiaan pada materi sumber, dalam hal ini komik Green Lantern, dapat membantu menarik penggemar yang sudah ada dan mencegah kritik.
“Green Lantern” (2011) adalah salah satu film superhero yang gagal mencapai kesuksesan yang diharapkan, meskipun memiliki potensi besar.
Meskipun demikian, film ini memberikan pelajaran berharga bagi industri perfilman tentang pentingnya penulisan, pengembangan karakter, tone yang kohesif, pemilihan pemeran yang tepat, dan kesetiaan pada sumber materi.
Sementara “Green Lantern” mungkin tidak akan diingat sebagai salah satu film superhero terbaik, kegagalannya telah memberikan pandangan yang lebih dalam tentang apa yang diperlukan untuk menciptakan film yang sukses di era perfilman superhero yang begitu kompetitif.
Biaya produksi film Green Lantern (2011) adalah $200 juta. Pendapatan film ini di seluruh dunia adalah $222,8 juta. Jumlah penonton film ini di seluruh dunia adalah 116 juta orang.
Berikut adalah rincian biaya produksi, pendapatan, dan jumlah penonton film Green Lantern (2011):
Kategori Nilai Biaya produksi $200 juta Pendapatan global $222,8 juta Jumlah penonton global 116 juta orang
Berikut cuplikannya:
Baca berita Teknologi, Film dan Gaya Hidup terbaru lainnya di tautan ini dan berita terkini dari PELITA.CO.ID di Google News dengan klik tautan ini.
Baca berita lebih cepat, unduh aplikasi PELITA.CO.ID di Google Play di tautan ini.