“The Fast and the Furious: Tokyo Drift” adalah film ketiga dalam seri “The Fast and the Furious” yang dirilis pada tahun 2006. Disutradarai oleh Justin Lin dan ditulis oleh Chris Morgan, film ini menampilkan budaya balap jalanan yang khas Jepang, yaitu drift racing.
Meskipun pada awalnya mendapatkan beragam tanggapan, film ini telah menjadi salah satu film yang berpengaruh dalam dunia otomotif dan perfilman balap jalanan.
The Fast and the Furious dapat disebut menjadi salah satu waralaba paling sukses dan ikonik dalam sejarah perfilman. Dimulai sebagai film yang berfokus pada budaya balap jalanan, seri ini telah berevolusi menjadi aksi global dengan produksi filmnya di berbagai negara.
Sinopsis Cerita
Film ini berfokus pada Sean Boswell (diperankan oleh Lucas Black), seorang remaja Amerika yang gemar balapan namun sering bermasalah dengan hukum karena kecelakaan balap yang ia alami. Untuk menghindari hukuman penjara, Sean dikirim oleh ibunya ke Tokyo untuk tinggal bersama ayahnya yang merupakan seorang perwira angkatan laut.
Di Tokyo, Sean menemukan dunia balap yang sangat berbeda dari yang ia kenal di Amerika, yaitu drift racing. Drift racing adalah teknik mengemudi di mana pengemudi mengontrol mobil mereka untuk melakukan slide di tikungan dengan kecepatan tinggi.
BACA JUGA: Sinopsis Film Tesla (2020), Mengungkap Kehidupan dan Karya Nikola Tesla
Sean segera berteman dengan Twinkie (diperankan oleh Bow Wow), yang mengenalkannya pada dunia balap jalanan Tokyo.
Ia juga bertemu dengan Neela (diperankan oleh Nathalie Kelley) dan mulai berseteru dengan Takashi (diperankan oleh Brian Tee), yang dikenal sebagai “Drift King” atau Raja Drift.
Untuk membuktikan dirinya di dunia balap Tokyo, Sean belajar seni drift dari Han (diperankan oleh Sung Kang), seorang pembalap yang berpengalaman dan teman Takashi.
Dengan bantuan Han, Sean berlatih keras untuk menguasai teknik drift dan bersiap untuk menghadapi Takashi dalam balapan yang menentukan.
Pemeran Utama
Lucas Black sebagai Sean Boswell
Sung Kang sebagai Han Lue
Bow Wow sebagai Twinkie
Nathalie Kelley sebagai Neela
Brian Tee sebagai Takashi
Leonardo Nam sebagai Morimoto
Brian Goodman sebagai Mayor Boswell (ayah Sean)
Zachery Ty Bryan sebagai Clay
“The Fast and the Furious: Tokyo Drift” menonjol dalam beberapa aspek yang berbeda dari dua film sebelumnya dalam seri. Pertama, film ini memperkenalkan penonton pada budaya balap drift yang unik dan mendebarkan. Teknik drift yang spektakuler dan koreografi balap yang memukau menjadikan film ini sebuah tontonan yang menarik bagi para penggemar otomotif.
Kedua, film ini memperkenalkan beberapa karakter penting yang kemudian menjadi bagian integral dari franchise “Fast & Furious”, terutama Han Lue yang diperankan oleh Sung Kang. Karakter Han menjadi sangat populer sehingga ia kembali muncul dalam beberapa film selanjutnya dalam seri, meskipun kronologis ceritanya menunjukkan bahwa “Tokyo Drift” sebenarnya terjadi setelah beberapa film lain dalam urutan waktu.
Ketiga, “Tokyo Drift” juga menandai awal kerjasama antara sutradara Justin Lin dan penulis naskah Chris Morgan dengan franchise “Fast & Furious”. Keduanya kemudian berperan penting dalam mengembangkan arah cerita dan gaya visual seri ini dalam film-film selanjutnya.
Meskipun “The Fast and the Furious: Tokyo Drift” awalnya menerima tanggapan campuran dari kritikus, film ini mendapatkan basis penggemar yang kuat dan dihargai karena aksinya yang mendebarkan dan penggambaran otentik dari budaya balap jalanan Jepang. Beberapa kritik diarahkan pada plot dan akting, tetapi penggambaran balap drift dan adegan aksi yang intens mendapatkan pujian.
“The Fast and the Furious: Tokyo Drift” adalah film yang memperkaya warisan franchise “Fast & Furious” dengan memperkenalkan elemen baru dan karakter yang menarik.
Secara umum, seri “The Fast and the Furious” telah mengumpulkan pendapatan miliaran dolar di box office dan menjadi fenomena budaya pop. Film-film ini tidak hanya menampilkan mobil-mobil cepat dan aksi yang menegangkan, tetapi juga menyampaikan pesan tentang keluarga, loyalitas, dan persahabatan. Karakter-karakter ikonik seperti Dom, Brian, Letty, dan Mia telah menjadi bagian dari kehidupan penggemar di seluruh dunia.
Waralaba ini juga berdampak pada industri otomotif dan balap jalanan, dengan banyak penggemar yang terinspirasi untuk memodifikasi mobil mereka dan mengikuti gaya hidup balap jalanan. Selain itu, “Fast & Furious” juga berhasil membawa keragaman dalam casting, menampilkan aktor dari berbagai latar belakang etnis.
Dengan fokus pada balap drift yang memukau dan pengenalan budaya otomotif Jepang, film ini menawarkan pengalaman yang berbeda dari pendahulunya. Meskipun bukan film yang paling sukses secara komersial dalam seri, “Tokyo Drift” memiliki pengaruh yang signifikan dan terus dihargai oleh para penggemar setia franchise ini.
Berikut cuplikannya: