Buku “Six Thinking Hats” yang ditulis oleh Edward De Bono merupakan salah satu karya terkenal yang telah memberikan kontribusi besar dalam pengembangan keterampilan berpikir kreatif.
Dalam buku ini, De Bono memperkenalkan konsep enam topi berpikir sebagai alat yang efektif untuk merangsang berbagai jenis pemikiran dan memperbaiki proses pengambilan keputusan.
Lebih Dekat dengan Edward De Bono

Edward De Bono adalah seorang ahli pemikiran kreatif dan inovator berpengaruh, telah memberikan kontribusi signifikan dalam mengembangkan metode dan alat untuk meningkatkan kemampuan berpikir manusia.
Dikenal dengan pendekatannya yang unik dan revolusioner, De Bono telah merintis jalan bagi generasi berikutnya untuk menjelajahi potensi pikiran manusia secara lebih kreatif.
Edward De Bono lahir pada 19 Mei 1933, di Malta. Ia belajar kedokteran di Universitas Malta dan melanjutkan studinya di Universitas Oxford.
BACA JUGA: It’s the Manager, Migrasi dari Bos ke Pelatih dalam Dunia Manajemen oleh Jim Clifton dan Jim Harter
Meskipun memiliki latar belakang kedokteran, De Bono memutuskan untuk beralih ke bidang psikologi, filsafat, dan linguistik, mengejar ketertarikannya pada cara manusia berpikir dan membuat keputusan.
Salah satu kontribusi utama De Bono adalah pengembangan konsep pemikiran lateral. Konsep ini menyoroti kebutuhan untuk berpikir di luar batasan konvensional dan mencari solusi di luar jalur yang biasa.
Pemikiran lateral merangsang kreativitas dan membantu individu untuk menemukan solusi inovatif.
Sekarang, mari kita eksplorasi lebih lanjut tentang konsep ini dan bagaimana dapat meningkatkan produktivitas dan inovasi dalam berbagai konteks.
Pendekatan Enam Topi Berpikir

Pendekatan yang diusulkan oleh Edward De Bono ini melibatkan penggunaan enam “topi” berpikir yang berbeda, masing-masing dengan warna yang melambangkan jenis pemikiran tertentu.
Setiap topi merepresentasikan sudut pandang tertentu yang dapat membantu kelompok atau individu memfokuskan perhatian mereka pada aspek tertentu dari masalah atau keputusan. Berikut adalah enam topi berpikir yang diusulkan oleh De Bono:
Topi Putih (Fakta)
Topi ini berkaitan dengan informasi dan fakta. Saat mengenakan topi putih, pembicara diminta untuk menilai dan menyajikan data yang objektif.
Ini membantu dalam merinci informasi dasar dan memberikan pemahaman yang lebih baik tentang situasi.
Topi Merah (Emosi)
Topi ini melibatkan aspek emosional dan intuisi. Saat mengenakan topi merah, individu diharapkan untuk mengekspresikan perasaan, intuisi, atau reaksi emosional terhadap situasi atau ide tertentu.
Topi Hitam (Kritik)
Topi ini fokus pada pemikiran kritis dan pengidentifikasian risiko. Saat menggunakan topi hitam, seseorang diharapkan untuk mengevaluasi kelemahan, risiko, atau dampak negatif dari suatu keputusan atau ide.
Topi Kuning (Manfaat)
Topi ini melibatkan pemikiran positif dan optimis. Saat mengenakan topi kuning, individu diharapkan untuk mencari manfaat, peluang, dan solusi dari suatu situasi atau ide.
Topi Hijau (Kreativitas)
Topi ini mengarah pada pemikiran kreatif dan generatif. Saat mengenakan topi hijau, peserta diundang untuk mengemukakan ide-ide baru, alternatif, dan pemikiran kreatif tanpa menghakimi atau menganalisis terlalu dini.
Topi Biru (Pemantapan)
Topi ini berkaitan dengan pengaturan dan pengawasan proses berpikir. Saat mengenakan topi biru, peserta diminta untuk memandu dan mengorganisir diskusi, serta merinci langkah-langkah selanjutnya.
Manfaat dan Aplikasi
Metode ini telah berhasil diadopsi di berbagai bidang, mulai dari dunia bisnis hingga pendidikan.
Penggunaan topi berpikir membantu mengurangi konflik, meningkatkan kolaborasi, dan memastikan bahwa berbagai sudut pandang dipertimbangkan secara menyeluruh.
BACA JUGA: Penerapan Standar Sistem Manajemen Terintegrasi Ciptakan Budaya Organisasi Berkelanjutan
Dengan membagi proses berpikir ke dalam enam dimensi ini, tim atau individu dapat merumuskan keputusan yang lebih baik dan mencapai solusi yang lebih inovatif.
“Six Thinking Hats” karya Edward De Bono memberikan pendekatan yang inovatif dan praktis untuk meningkatkan keterampilan berpikir.
Dengan mengadopsi konsep enam topi berpikir, individu dan organisasi dapat mencapai tingkat pemikiran yang lebih holistik dan efektif.
Sebagai keseimpulan, buku ini tidak hanya menjadi panduan bagi pengambil keputusan, tetapi juga merupakan alat yang sangat berguna untuk memupuk budaya kolaboratif dan kreatif dalam suatu lingkungan.