Stakeholder, Pengertian dan Pentingnya Komunikasi Internal dan Eksternal

Stakeholder adalah pihak-pihak yang memiliki kepentingan atau stake dalam suatu perusahaan, proyek, atau organisasi. Mereka bisa berperan dalam berbagai kapasitas dan memiliki beragam kepentingan yang terkait dengan entitas tersebut.
Stakeholder adalah pihak-pihak yang memiliki kepentingan atau stake dalam suatu perusahaan, proyek, atau organisasi. Mereka bisa berperan dalam berbagai kapasitas dan memiliki beragam kepentingan yang terkait dengan entitas tersebut.

Stakeholder adalah pihak-pihak yang memiliki kepentingan atau stake dalam suatu perusahaan, proyek, atau organisasi. Mereka bisa berperan dalam berbagai kapasitas dan memiliki beragam kepentingan yang terkait dengan entitas tersebut.

Pengertian stakeholder menurut beberapa ahli dapat bervariasi, tetapi umumnya mencerminkan konsep bahwa stakeholder adalah pihak-pihak yang memiliki kepentingan dalam suatu perusahaan, proyek, atau organisasi. Berikut beberapa definisi dari ahli mengenai stakeholder:

Bacaan Lainnya

R. Edward Freeman: R. Edward Freeman, seorang profesor manajemen yang dikenal dengan konsep manajemen berbasis stakeholder, mendefinisikan stakeholder sebagai “setiap individu atau kelompok yang dapat memengaruhi atau dipengaruhi oleh pencapaian tujuan organisasi.”

Mitchel, Agle, dan Wood: Dalam sebuah studi yang diterbitkan pada tahun 1997, David A. Mitchel, Bradley R. Agle, dan Donna J. Wood mendefinisikan stakeholder sebagai “individu atau kelompok yang memiliki kemampuan untuk mempengaruhi atau dipengaruhi oleh tujuan perusahaan.”

Clarkson: Roger L. Clarkson, seorang akademisi yang mengkhususkan diri dalam isu-isu bisnis dan masyarakat, menggambarkan stakeholder sebagai “individu atau kelompok yang memiliki kepentingan ekonomi, moral, atau legal dalam perusahaan dan mampu memengaruhi prestasi perusahaan atau yang memiliki kepentingan ekonomi, moral, atau legal yang signifikan dalam kinerja perusahaan.”

BACA JUGA: Penerapan Standar Sistem Manajemen Terintegrasi Ciptakan Budaya Organisasi Berkelanjutan

Pengertian ini menekankan bahwa stakeholder bukan hanya pemegang saham atau karyawan perusahaan, tetapi juga melibatkan berbagai pihak yang dapat memengaruhi atau dipengaruhi oleh keberhasilan dan operasi organisasi tersebut.

Penting untuk memahami dan berinteraksi dengan berbagai stakeholder ini untuk mencapai tujuan organisasi dengan lebih baik dan menjaga hubungan yang baik dengan komunitas yang terkait.

Pengertian ini sering digunakan dalam konteks bisnis dan manajemen proyek, tetapi juga dapat diterapkan dalam berbagai situasi, termasuk pemerintahan, organisasi nirlaba, dan proyek sosial.

Stakeholder dapat dibagi menjadi dua kategori utama:

Stakeholder Internal

Ini mencakup individu atau kelompok yang secara langsung terlibat dalam operasi sehari-hari perusahaan atau organisasi. Contohnya adalah pemilik, manajer, karyawan, dan investor.

Stakeholder Eksternal

Ini mencakup individu atau kelompok yang memiliki kepentingan terhadap entitas tersebut, tetapi tidak terlibat secara langsung dalam operasi sehari-hari. Contohnya adalah pelanggan, pemasok, pemerintah, masyarakat umum, organisasi nirlaba, dan komunitas lokal.

BACA JUGA: Otoritas Jasa Keuangan Kerja Sama Dengan Undip Luncurkan Program Magister Manajemen Risiko

Pentingnya pengelolaan stakeholder adalah untuk memahami kebutuhan, keinginan, dan kepentingan mereka serta bagaimana mereka dapat memengaruhi atau dipengaruhi oleh entitas tersebut. Manajemen stakeholder yang efektif dapat membantu organisasi mengidentifikasi risiko, membangun hubungan yang kuat, mendukung pengambilan keputusan yang tepat, dan mencapai tujuan bisnis atau proyek dengan lebih baik.

Dalam praktiknya, perusahaan dan organisasi sering menggunakan alat seperti analisis stakeholder, komunikasi stakeholder, dan perencanaan stakeholder untuk mengelola hubungan dengan berbagai pihak yang terlibat dalam operasional mereka. Hal ini membantu mereka menjaga keseimbangan antara berbagai kepentingan yang mungkin saling bertentangan dan mencapai keberhasilan jangka panjang.

Pentingnya Komunikasi Internal dan Eksternal

Lalu, mengapa komunikasi internal dan eksternal harus dilakukan oleh perusahaan? Komunikasi internal dan eksternal merupakan dua aspek penting dalam operasi perusahaan. Keduanya memiliki peran yang berbeda namun saling terkait dan penting untuk keberhasilan perusahaan. Berikut penjelasan mengapa komunikasi internal dan eksternal harus dilakukan oleh perusahaan:

Komunikasi Internal

Koordinasi dan Kolaborasi: Komunikasi internal membantu dalam koordinasi dan kolaborasi antara berbagai departemen dan tingkatan dalam perusahaan. Ini memastikan bahwa semua anggota tim memiliki pemahaman yang sama tentang tujuan, tugas, dan tanggung jawab mereka.

Motivasi Karyawan: Karyawan yang merasa terlibat dan diinformasikan dengan baik cenderung lebih termotivasi. Komunikasi yang efektif dapat membantu meningkatkan moral, loyalitas, dan produktivitas karyawan.

Penyebaran Informasi: Perusahaan dapat menggunakan komunikasi internal untuk menyampaikan informasi penting seperti kebijakan baru, perubahan prosedur, pelatihan, dan perkembangan strategis kepada karyawan.

Resolusi Masalah: Karyawan seringkali menghadapi masalah atau konflik dalam pekerjaan mereka. Komunikasi internal yang baik memungkinkan manajemen untuk menangani masalah ini secara efektif dan mencegah eskalasi yang tidak diinginkan.

Komunikasi Eksternal

Hubungan dengan Pelanggan: Komunikasi eksternal membantu perusahaan menjaga hubungan yang baik dengan pelanggan. Ini melibatkan komunikasi tentang produk dan layanan, respon terhadap pertanyaan atau keluhan pelanggan, dan upaya membangun merek yang kuat.

Pemasaran dan Promosi: Komunikasi eksternal digunakan untuk memasarkan produk atau layanan perusahaan kepada target pasar. Ini mencakup periklanan, kampanye pemasaran, dan promosi.

Hubungan dengan Pemasok: Perusahaan perlu berkomunikasi dengan pemasok mereka untuk memesan barang atau layanan, mengelola rantai pasokan, dan menjaga hubungan yang saling menguntungkan.

Keterlibatan dengan Stakeholder: Perusahaan harus berkomunikasi dengan berbagai stakeholder, termasuk pemegang saham, regulator, media, dan masyarakat umum. Ini penting untuk membangun dukungan, mengelola reputasi, dan mematuhi peraturan.

Manajemen Krisis: Dalam situasi krisis seperti insiden keamanan atau reputasi, komunikasi eksternal yang efektif dapat membantu perusahaan mengelola dampaknya dan meminimalkan kerusakan reputasi.

BACA JUGA: 8 Tahapan Perkembangan Pemasaran Menurut Philip Kotler

Dengan demikian, komunikasi internal dan eksternal adalah alat penting yang membantu perusahaan menjalankan operasinya dengan baik, membangun hubungan yang kuat dengan berbagai pemangku kepentingan, dan mencapai tujuan bisnisnya. Ketika kedua jenis komunikasi ini dilakukan dengan baik, mereka dapat meningkatkan efisiensi, efektivitas, dan kesuksesan jangka panjang perusahaan.

Komunikasi Bisnis Perlu Identifikasi Khalayak

Lalu, mengapa dalam komunikasi bisnis perlu dilakukan identifikasi khalayak? Identifikasi khalayak (audience identification) adalah langkah penting dalam komunikasi bisnis. Ini melibatkan pengenalan dan pemahaman tentang siapa yang akan menjadi penerima pesan atau komunikasi yang Anda kirimkan. Identifikasi khalayak penting dalam komunikasi bisnis karena alasan berikut:

Pesan yang Tepat: Dengan mengidentifikasi khalayak, Anda dapat merancang pesan yang sesuai dengan kebutuhan, kepentingan, dan tingkat pemahaman mereka. Pesan yang cocok akan lebih efektif dalam mencapai tujuan komunikasi Anda.

Efektivitas Komunikasi: Identifikasi khalayak membantu Anda mengarahkan komunikasi Anda agar lebih efektif. Ini memungkinkan Anda untuk memilih saluran komunikasi yang paling sesuai dan bahasa yang paling tepat untuk mencapai audiens Anda dengan baik.

Personalisasi: Dengan mengetahui siapa khalayak Anda, Anda dapat mempersonalisasi pesan Anda. Ini menciptakan hubungan yang lebih kuat dengan audiens Anda dan meningkatkan kemungkinan mereka merasa dihargai dan mendengarkan pesan Anda.

Relevansi: Identifikasi khalayak memungkinkan Anda untuk menyajikan informasi atau pesan yang paling relevan bagi mereka. Ini membantu mencegah audiens merasa tidak terhubung atau tidak tertarik dengan pesan yang Anda sampaikan.

Pengaruh yang Lebih Besar: Dengan memahami motivasi, nilai, dan kebutuhan khalayak, Anda dapat mengarahkan pesan Anda agar lebih persuasif. Ini dapat membantu Anda mencapai tujuan komunikasi seperti mempengaruhi keputusan, mendapatkan dukungan, atau menjual produk atau layanan.

Minimalkan Miskomunikasi: Tanpa identifikasi khalayak yang tepat, ada risiko miskomunikasi atau interpretasi yang salah dalam komunikasi bisnis. Mengidentifikasi khalayak membantu mengurangi risiko ini dengan memastikan pesan Anda dipahami dengan benar.

Penghematan Waktu dan Sumber Daya: Dengan fokus pada khalayak yang benar, Anda dapat menghemat waktu dan sumber daya. Anda tidak perlu mengirim pesan kepada orang atau kelompok yang tidak relevan, sehingga mengoptimalkan penggunaan sumber daya Anda.

Evaluasi dan Pengukuran: Identifikasi khalayak juga membantu dalam proses evaluasi dan pengukuran efektivitas komunikasi. Anda dapat mengukur sejauh mana pesan Anda berhasil mencapai audiens yang ditargetkan dan apakah mencapai tujuan komunikasi yang telah ditetapkan.

Dalam bisnis, pemahaman yang mendalam tentang khalayak adalah elemen kunci dalam strategi komunikasi yang sukses. Ini memungkinkan perusahaan untuk berinteraksi dengan audiens mereka secara lebih efektif, membangun hubungan yang kuat, dan mencapai hasil yang diinginkan dalam berbagai situasi, seperti pemasaran, penjualan, manajemen proyek, atau komunikasi internal.

Baca berita Edukasi lainnya di tautan ini dan berita terkini dari PELITA.CO.ID di Google News dengan klik tautan ini.

Baca berita lebih cepat, unduh aplikasi PELITA.CO.ID di Google Play di tautan ini.

PELITA.CO.ID di WhatsApp: pelita.co.id di WhatsApp Channel Dapatkan aplikasi PELITA.CO.ID di Google Play: pelita.co.id di Google Apps PELITA.CO.ID di Google News: pelita.co.id di Google News

Pos terkait

Tinggalkan Balasan