Siapa sih yang tak kenal jamur? Pastinya, banyaklah yang tahu. Sejenis tumbuhan yang kerap dimasukkan ke dalam jenis kelompok sayur-sayuran.
Meski, sebagian ahli tumbuhan lainnya menganggap jamur bukan termasuk sayur-sayuran dan bukan pula termasuk buah-buahan. Jamur punya komunitas penggemarnya tersendiri.

Jamur itu sangat khas. Bukan cuma saja secara fisik, tapi juga rasa. Enak, gurih itu pastinya.
Tak heran, jika tumbuhan ini terbilang cukup banyak penggemarnya. Selain kalangan tua, anak-anak muda pun tak sedikit yang menyukainya.
Rasanya cukup beralasan jika mereka menjadikan jamur sebagai menu pilihan. Pasalnya, ternyata jamur itu mengandung nutrisi yang cukup menjanjikan.
Berikut 6 fakta tentang jamur dan manfaatnya bagi tubuh:
Tinggi Protein
Mungkin asumsi banyak orang, sayuran itu memiliki kandungan protein yang tinggi. Salah besar. Justru protein jamur di atas sayur-sayuran.
Perlu juga diketahui kadar protein dari masing-masing jamur yang jumlah cukup banyak itu berbeda-beda. Yang tertinggi, jamur tiram, dan di bawahnya jamur merang dan kancing.
Yang paling rendah jamur shiitake dan jamur kuping. Terkait protein, jamur berada di bawah jenis kacang-kacangan.
Sumber Protein Nabati
Jamur mengandung protein nabati yang cukup tinggi. Logis, kalau kemudian membuat rasa jamur jadi gurih.
Jamur mengandung glutamat, senyawa asam amino yang mampu memberi rasa gurih, yang kerap digunakan sebagai penyedap. Tak jarang kaldu dari tumbuhan ini dijadikan pengganti kaldu hewani.
BACA JUGA: Sorgum, Sumber Pangan Sehat Masyarakat Nusa Tenggara Timur
Lemak tak jenuh
Kandungan lemak jamur relatif kecil, rata-rata di bawah 5 persen. Paling tinggi kadar lemaknya jamur shiitike, itu pun masih di bawah lemak daging ayam dan sapi.
Untuk diketahui, lemak jamur itu tak jenuh. Sehingga ideal untuk menurunkan kolesterol jahat.
Keuntungan lain, jamur tidak mengandung kolesterol. Tak heran, jika kaldunya pas sebagai alternatif buat mereka yang berusaha mengurangi lemak dan kolesterol.
Kaya Vitamin B dan D
Jamur kaya akan vitamin B. Khusus jamur tiram memiliki bonus pro vitamin D yang sangat berguna untuk kesehatan tulang.
Tapi untuk memasaknya harus ekstra hati-hati. Sejatinya, dengan pemanasan sedang dan relatif singkat, tak lebih dari 10 menit.
Pasalnya, jamur memiliki tekstur lembut, sehingga akan mudah hancur jika dimasak bersuhu tinggi.
Maka idealnya, jamur itu ditumis, sop, saus tiram dan sejenisnya.
BACA JUGA: Bikin Bangga, Kue Putu Masuk Daftar 100 Kue Terenak di Dunia
Sumber mineral
Jamur mengandung fosfor. Dan, berpasangan dengan kalsium zat ini mampu membentuk massa tulang.
Bagusnya lagi, fosfor bersama lemak, karbohidrat serta protein punya daya tahan yang baik meski dimasak cukup lama.
Gizi larut air
Yang perlu diperhatikan juga adalah gizi jamur. Agar tahu saja, gizi jamur ternyata larut air.
Sebab itu, alangkah baiknya tidak membuang rendaman air jamur. Air jamur ini bisa digunakan sebagai kuah makanan.
Baca berita Gaya Hidup lainnya di tautan ini dan berita terkini dari PELITA.CO.ID di Google News dengan klik tautan ini.
TERPOPULER: