Nunukan, pelita.co.id – Desa Binusan Dalam merupakan sebuah desa yang yang terletak di sebelah barat Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara. Dengan jumlah penduduk hampir 500 kepala keluarga, kelak desa ini akan menjadi salah satu lumbung pangan, jika rencana pemindahan ibu kota negara resmi ditempatkan di provinsi yang kerap dijuluki ‘Benua Etam’ ini.
Meski letaknya di tengah perkotaan, dan hanya berjarak sekitar 13 km dari wilayah kota, siapa sangka di salah satu RT di wilayah ini lebih dari 50 kepala keluarganya masih hidup dalam kondisi yang jauh dari kata layak.
Bukan saja karena desa ini juga belum teraliri listrik, bahkan kebutuhan air bersih yang merupakan kebutuhan mendasarpun belum mampu dinikmati warga di desa yang berada di areal seluas 60,94 kilometer persegi ini.
Bisa dipahami jika hal ini terjadi, mengingat bertahun tahun keberadaan desa ini tidak tersentuh oleh akses infrastruktur yang mampu menjamin kehidupan warganya dalam kondisi layak. Seperti penuturan Ketua RT 11 Desa Binusan Dalam, Sappe (35).
Menurut pengakuan laki laki yang konon sempat mengenyam kehidupan sebagai anak TKI ini, sepanjang pengamatannya selama hampir lebih dari 30 tahun tinggal di desa tersebut, baru kali ini ia merasa dilahirkan kembali.
“Dengan adanya program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) wilayah perbatasan ke 111 oleh Kodim 0911/Nunukan yang dilaksanakan di Desa Persiapan Binusan Dalam RT 11, Nunukan, Kalimantan Utara (Kaltara),” kata Sappe, Senin (28/6/2021).
“Yang berarti akan mendatangkan berbagai kemudahan yang selama ini mungkin menjadi barang mahal bagi warga di desa ini,” tambahnya.
Seperti dituturkan Sappe, yang sehari harinya memiliki mata pencaharian sebagai petani, ia mengatakan selama ini ia dan warga lainnya mengandalkan air dari setidaknya 3 sumber, diantaranya tadahan air hujan, galian sumur serta air rawa.
“Salah satu program TMMD yang menjadi sasaran tambahan untuk menampung keluhan warga adalah pembangunan tampungan air yang nantinya akan mengalirkan air bersih ke rumah rumah warga,” ucapnya.