Wirausaha Muda, Jadi Fondasi Ekonomi Nasional

Wakil Menteri Perdagangan, Jerry Sambuaga menyatakan, kekuatan perekonomian tidak hanya berasal dari kegiatan ekonomi perusahaan-perusahaan besar, tetapi juga ditumbuhkan oleh wirausaha usaha muda mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang menjadi fondasi perekonomian. Foto: Humas Kemendag
Wakil Menteri Perdagangan, Jerry Sambuaga menyatakan, kekuatan perekonomian tidak hanya berasal dari kegiatan ekonomi perusahaan-perusahaan besar, tetapi juga ditumbuhkan oleh wirausaha usaha muda mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang menjadi fondasi perekonomian. Foto: Humas Kemendag

Jambi, pelita.co.idWirausaha muda yang juga pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) turut berkontribusi menjadi fondasi bagi perekonomian nasional. Pentingnya wirausaha muda bagi ekonomi nasional ditegaskan Wakil Menteri Perdagangan, Jerry Sambuaga.

Hadir sebagai naraumber utama dalam gelar wicara yang digelar Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Jambi di Café Rumah Kito, Jambi, pada Sabtu, (6/8/2022), Wamendag Jerry Sambuaga menegaskan bahwa Kementerian Perdagangan terus berupaya memberikan ruang dan mendorong pelaku UMKM, khususnya wirausaha muda untuk mengembangkan usahanya.

Bacaan Lainnya

Turut hadir sebagai narasumber, pengusaha muda yang sukses asal Jambi, Budi Setiawan.

“Kami berharap generasi muda terus maju. Pemerintah terus mengusung keberpihakan dalam mengembangkan ekosistem yang kondusif untuk UMKM, khususnya untuk mempercepat pemulihan ekonomi nasional,” kata Jerry Sambuaga.

“Melalui kebijakan dan peraturan, pemerintah memberikan ruang serta mendorong pengembangan UMKM dan pelaku usaha muda,” urai Wamendag dalam paparannya.

BACA JUGA: Bawa Puluhan Ribu UMKM Go Export, BNI Diapresiasi BI

Wamendag menambahkan, Undang-Undang Cipta Kerja dan produk turunannya merupakan bentuk keberpihakan kepada UMKM. Salah satu manfaatnya adalah memberikan kemudahan perizinan bagi UMKM.

Dari sisi permodalan, berbagai stimulus diberikan agar UMKM mampu bertahan dan kembali bangkit. Menurut Wamendag, UMKM memiliki peran strategis dalam menopang pertumbuhan ekonomi nasional.

Hal itu terlihat dari kontribusiUMKM terhadap PDB Indonesia yang terus meningkat. Data dari Kementerian Koperasi dan UKM menyebutkan, jumlah UMKM saat ini mencapai 65 juta unit dan memberikan kontribusi 97 persen terhadap penyerapan tenaga kerja dan 61 persen terhadap produk domestik bruto (PDB) nasional.

Wamendag merinci berbagai peluang dan tantangan yang dapat dimanfaatkan untuk membangun bisnis termasuk diantaranya wirausaha muda digital.

Pertama, penduduk dunia pada 2045 akan didominasi kelas pendapatan menengah (middle income class)yang diproyeksi sebanyak 8,1 miliar jiwa. Kelompok inilah yang berdaya beli cukup kuat sehingga menjadi segmen pasar yang potensial.

Kedua, kecerdasan artifisial (artificial intelligent/AI )dan biotech akan menjadi faktor kunci masa depan. Penguasa teknologi akan menjadi terdepan karena penggunaan AI dan biotech terbukti dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas.

Ketiga, perdagangan internasional diperkirakan akan meningkat 3,4 persen. Hal itu berarti peluang perdagangan antarnegara tetap tumbuh.

Keempat, 66 persen warga dunia diperkirakan melakukan mobilisasi atau perpindahan dari satu kota atau negara ke kota atau negara lainnyasehingga potensi bisnis perjalananakan sangat besar.

“Isu perubahan iklim juga dapat dieksplorasi. Dunia sedang mencari produk yang ramah lingkungan dan aman untuk konsumen. Sebagai contoh, selain permintaan akan produk-produk organik maupun produk ramah lingkungan. Saat ini, juga tengah berkembang isu perdagangan karbon yang dapat menjadi tantangan sekaligus peluang,” tambah Wamendag.

Wamendag juga memaparkan berbagai dukungan Kementerian Perdagangan bagi UMKM dan mendorong munculnya wirausaha muda dengan modal kecil.

Pertama, Kemendag berkomitmen meningkatkan kapasitas pelaku UMKM dengan menggelar bimbingan teknis pengembangan produk dan bimbingan teknis kewirausahaan.

Kedua, menyediakan sarana dan iklim berusaha dengan perbaikan dan digitalisasi warung.

Ketiga, memperluas akses pemasaran, seperti menjalin kemitraan dengan lokapasar daring (online marketplace), ritel modern, dan perhotelan; menggelar pameran produk UMKM; dan menghelat UKM Pangan Award.

“Pemerintah berupaya menjaring produk pangan terbaik sebagai penghargaan pemerintah kepada UKM yang bergerak di bidang pangan yang telah menciptakan inovasi produk dan memperkenalkan potensi produk unggulan daerah yang berkualitas dan berdaya saing. Tahunini, UKM Pangan Award telah diselenggarakan dan telah mencapai penjurian tahap kedua sebagai penilaian tahap akhir produk UMKM,”ujar Wamendag.

Wamendag menambahkan, Kementerian Perdagangan juga mengkampanyekan secara masif Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI).

BACA JUGA: Kode Transfer Antar Bank

Puncak Gernas BBI telahdiselenggarakan pada 20–22 Mei 2022 lalu di Kepulauan Bangka Belitung, Provinsi Bangka Belitung.

“Gernas BBI diharapkan dapat meningkatkan jumlah UMKM, termasuk pelaku usaha ekonomi kreatif,yang masuk dalam ekosistem ekonomi digital dan meningkatkan jumlah penjualan atau transaksi pembelian produk lokal,” tutur Wamendag.

Lanjut Wamendag, BBI juga dapat meningkatkan daya beli masyarakat, memperluas akses pasar, akses permodalan, pelatihan,dan pendataan, serta mempercepat siklus ekonomi lokal.

Pada 2023 mendatang, Gernas BBI menargetkan mendigitalisasi 30 juta pelaku UKM yang telah bergabung atau melakukan pendaftaran dan melakukan transaksi penjualan melalui lokapasar.

Ikuti berita terkini dari PELITA.CO.ID di Google News dengan klik tautan ini.

PELITA.CO.ID di WhatsApp: pelita.co.id di WhatsApp Channel Dapatkan aplikasi PELITA.CO.ID di Google Play: pelita.co.id di Google Apps PELITA.CO.ID di Google News: pelita.co.id di Google News

Pos terkait

Tinggalkan Balasan