Jakarta, pelita.co.id — Menikah dan membeli rumah seringkali menjadi dua hal yang saling berkaitan dalam kehidupan pasangan muda. Impian untuk membangun rumah tangga dan memiliki hunian pertama merupakan hal besar bagi sebagian sebagian besar masyarakat, sehingga perlu disiapkan baik secara mental maupun finansial.
Melalui sesi talk show Pinhome bertajuk “Get Married, Get a House: Mental and Financial Check!”, yang berlangsung beberapa waktu lalu, Rani Anggraeni, Pre-Marriage Consultant & Couple Relationship Therapist, membahas pentingnya membicarakan dan menyepakati prinsip-prinsip bersama, termasuk salah satu hal utama yaitu soal tempat tinggal.
Ia menyarankan agar pasangan sebisa mungkin tinggal terpisah dari orang tua agar bisa mandiri dan membangun kehidupan berdua. “Saya hampir selalu menyarankan pasangan untuk tinggal sendiri, terpisah dari orang tua agar bisa lebih fokus membangun kehidupan berdua dan menciptakan rumah tangga yang sesuai kemampuan mereka,” ujar Rani.
Untuk memulai hidup mandiri, hal ini tidak terlepas dari kesiapan finansial, termasuk pembicaraan mengenai kepemilikan rumah. Selama ini membahas masalah keuangan sering dianggap sensitif dan sulit dikomunikasikan bagi sebagian orang. Padahal, keterbukaan sejak awal justru penting agar pasangan dapat merencanakan bersama dan mengurangi risiko konflik di kemudian hari.
“Masalah keuangan memang sensitif, tapi justru karena itu harus dibiasakan untuk dibicarakan. Kalau sudah sepakat mau menikah, semua hal harus dibicarakan,” jelas Rani.
Harmonisasi Keuangan Pasangan: Tips dan Strategi untuk Masa Depan Bersama
Berikut 4 tipa menjaga keluarga bersama pasangan untuk masa depan keluarga:
- Komunikasi yang Terbuka
Pasangan perlu membangun habit saling terbuka terutama jika sudah berniat untuk melangkah ke jenjang pernikahan, termasuk membicarakan hal-hal yang dianggap sensitif seperti keuangan, agar tidak menimbulkan konflik di masa depan.
- Perencanaan Bersama
Perencanaan keuangan dalam pernikahan berarti menyusun rencana bersama mengenai hal-hal yang dianggap penting bagi kehidupan berdua. Ini mencakup prioritas jangka panjang seperti kesehatan, pendidikan, dan asuransi, serta rencana perjalanan atau travelling.
Pasangan juga perlu mendiskusikan tanggung jawab terhadap keluarga, misalnya membantu orang tua atau menyekolahkan adik, serta keputusan besar seperti membeli atau mengontrak rumah.
- Sesuaikan dengan Nilai dan Budaya Keluarga
Tentukan pembagian tanggung jawab keuangan, apakah suami sebagai penyedia utama atau istri juga ikut berkontribusi pada keuangan bersama.
Pastikan kedua pihak sepakat mengenai peran masing-masing, termasuk bagaimana pendapatan dibagi dan dikelola, agar tercipta kesepahaman dan kenyamanan.
- Antisipasi Risiko Tak Terduga
Diskusikan skenario perubahan yang mungkin terjadi di masa depan, seperti sakit, PHK, atau kejadian tak terduga lainnya. Rencanakan strategi untuk menghadapi risiko tersebut agar keuangan tetap aman dan stabil. Terlebih jika pasangan memiliki tanggungan KPR dengan komitmen jangka panjang.
Dengan perencanaan dan komunikasi yang baik, pasangan dapat menghindari konflik di masa depan. Menurut Rani, “Konflik dalam pernikahan seringkali muncul karena komunikasi yang tidak terbuka, termasuk dalam hal keuangan. Jangan sampai salah satu pihak merasa terbebani sendiri, baik secara mental maupun finansial. Pasangan harus saling berbagi beban dan mencari solusi bersama.”
Berbicara tentang solusi, dalam sesi talk show juga dijelaskan bahwa saat ini pasangan memiliki banyak alternatif untuk mengelola tantangan finansial. Bagi mereka yang merasa cicilan rumah mulai terasa berat atau suku bunganya naik (floating), kini dapat berkonsultasi dengan Pinhome untuk melakukan Take Over KPR.
“Layanan Take Over KPR dari Pinhome bisa menjadi solusi cerdas. Melalui layanan ini, pasangan dapat menyesuaikan tenor dan mendapatkan penawaran suku bunga lebih ringan, sehingga bisa hemat hingga 40%,” ungkap Dayu Dara Permata, CEO & Founder Pinhome.
Dengan adanya kemudahan seperti ini, diharapkan pasangan tidak hanya bisa menjaga stabilitas keuangan, tetapi juga keharmonisan dalam rumah tangga.






